Kenali Love Hate Relationship, Kamu Pernah Mengalami?

30 Des 2022, 14:30 WIB

ilustrasi capek berhubungan (pexels.com/Timur Weber)

Love hate relationship menggambarkan sebuah hubungan di mana kedua pasangan menunjukkan perasaan cinta yang tidak konsisten. Mereka dapat memberikan cinta dan kasih sayang yang intens, tetapi pada saat yang bersamaan mereka juga membenci pasangannya. Pasangan love hate relationship cenderung mengatakan kata-kata kasar, bahkan tanpa alasan.

Di satu sisi, mereka sering mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan, tetapi akhirnya melanjutkannya karena tidak ingin putus. Selain itu, pasangan ini juga lebih emosional saat menghadapi masalah. Nah di bawah ini adalah beberapa tanda love hate relationship:

1. Kepribadian pasangan kamu tidak dapat ditolerir

menahan pasangan (pexels.com/Keira Burton)

Pasangan kamu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun seperti love hate relationship, ada hal yang terkadang membuat kita kesal. Misalnya, jika pasangan kamu egois, berubah-ubah, atau malas. Kualitas seperti itu dapat memicu hubungan cinta-benci.

Dalam love hate relationship, seseorang bisa jadi melihat ini sebagai hal yang wajar. Mereka cenderung lebih suka menjaga hubungan daripada memperbaiki karakter masing-masing, tetapi mereka terus menerus mengulangi kesalahan tersebut.

2. Ketidakstabilan emosi

ilustrasi marah-marah (pexels.com/Timur Weber)

Gejala paling umum dari love hate relationship adalah ketidakstabilan emosi. Ini bisa terjadi ketika pasangan kamu kesulitan membuat keputusan yang diinginkan dari pasangannya. Setelah beberapa hari, dia meragukan kasih sayangnya karena kekurangan yang ada padamu.

Syarat agar bisa terhindar dari kondisi ini adalah dengan memahami tujuan dan ekspektasi yang kamu inginkan dari pasanganmu. Jangan tinggalkan pasangan karena satu atau dua hal yang tidak kamu sukai. Pikirkan jangka panjang dan cara untuk mengendalikan emosi kamu.

3. Jarang terjadi komunikasi yang intens

ilustrasi sama-sama diam (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tanda love hate relationship selanjutnya adalah kurangnya komunikasi satu sama lain. Di satu sisi, hubungan ini cenderung membuat pasangan tetap bertahan meskipun mereka sangat sedikit berbicara satu sama lain. Padahal, komunikasi adalah aspek terpenting dalam suatu hubungan.

Melalui komunikasi, kamu bisa belajar lebih terbuka tentang kekuatan dan kelemahan pasangan. Jadi cobalah untuk berbicara tentang seberapa serius kamu menjalin hubungan dengan pasangan. Sebaliknya, jika kamu tidak banyak berkomunikasi, kamu dan pasangan akan menjauhkan diri.

4. Kelelahan yang berlebihan

ilustrasi capek bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Tanda lainnya dari love hate relationship adalah terlalu banyak beban emosional yang menyerang kamu. Semua tekanan ini bisa diakibatkan oleh sifat pasangan yang tidak mampu menampilkan kualitas yang baik.

Selain itu, ketika pasanganmu juga sering tidak menyelesaikan masalah, padahal bisa diselesaikan dengan berdiskusi. Akibatnya, karena kamu menyimpan masalahnya sendiri, kamu memikirkan hubungan ini, yang dapat memengaruhi kesehatan mental kamu. Beban penuh secara otomatis dapat membuat kamu lelah.

5. Hubungan tidak memiliki arah

ilustrasi saling marahan (pexels.com/Shvets production)

Hubungan membutuhkan tujuan yang jelas. Tujuan hubungan itu penting karena kamu bisa mengetahui tahap selanjutnya dari hubungan itu. Apakah akan ke level yang serius atau hanya bermain-main? Sebaiknya diskusikan hal ini dari awal hingga merencanakan masa depan.

Sebaliknya, jika kamu tidak memiliki gambaran yang jelas dan kamu membutuhkannya dalam suatu hubungan, kamu akan jatuh ke dalam love hate relationship. Ini bisa membuat kamu dan pasangan kesal, kamu tidak ingin melepaskannya karena takut kehilangannya.

Hubungan yang sehat adalah saat kamu bisa menjadi diri sendiri dan dapat menerima kekurangan dari pasangan. Namun, love hate relationship cenderung setengah hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.