Menurut dr Ni Ketut Sri Diniari, seorang pasangan harus mulai menanyakan hatinya masing-masing: apa alasan mereka tetap mempertahankan hubungan rumah tangganya setelah perselingkuhan itu terjadi?
Dari hasil pengamatannya selama ini, rata-rata pasangan memilih mempertahankan hubungan karena demi cinta, malu, menjaga nama baik keluarga, kesian anak-anak, merasa bergantung secara finansial, memberi kesempatan kedua, budaya, malas ribet, dan lainnya.
“Cara pandang yang sempit pada situasi stres ini, membuat pikiran terfokus pada perselingkuhan saja. Semakin sakit hati, pertanda cinta yang sangat besar,” ungkap dr Ni Ketut Sri Diniari.
Namun pasangan yang memilih tetap mempertahankan hubungan, biasanya akan menimbulkan konflik yang baru. Seperti perasaan emosional yang dirasakan sepanjang hari, tidak ingin meladeni termasuk malas bicara atau marah terus-terusan, tidak mau tidur bersama, tidak mau berhubungan seks, stres, keinginan bunuh diri, ingin membunuh pasangan, dan balas dendam dengan ikut berselingkuh.