Keinginan dia buat putus darimu saja pasti sudah membuat kamu terpukul. Apalagi juga meminta kamu supaya melupakan dia selamanya. Permintaan itu mengejutkanmu dan membuat kamu tak habis pikir.
Bagaimana mungkin kamu dapat melupakan seseorang yang pernah sedekat itu denganmu? Apa maksud yang sesungguhnya? Keherananmu cukup beralasan.
Kalimat permintaannya supaya kamu melupakan dia memang mengandung sejumlah arti tersirat, sebagai berikut:
Melalui tambahan kalimat bahwa dia ingin kamu melupakannya, itu merupakan penegasan betapa keputusannya buat mengakhiri hubungan kalian sudah tak tergoyahkan. Ia menghindari upaya kamu untuk membangkitkan kenangan manis kalian dan mau mempertimbangkannya kembali.
Ia mau dirinya seperti sketsa yang dibuat dengan pensil dan terhapus dengan sempurna. Sehingga di dalam buku sketsa itu cuma ada kamu saja. Sulit untuk berusaha memulihkan hubungan apabila dia juga ingin kamu melupakannya saja. Ia hendak pergi sejauh mungkin dari kehidupanmu.
Seumpama penulis novel, ia sedang menuliskan kata "Tamat" di halaman terakhir naskahnya. Kisah kalian sudah selesai. Semua yang pernah terjadi di antara kamu dan dia hanyalah bagian dari masa lalu. Masa lalu yang tak perlu terus dibawa ke masa kini.
Dia berketetapan untuk mengunci seluruh kenangan yang pernah kalian ciptakan bersama. Kedekatan kalian di masa lalu nyata adanya. Namun, baginya semua itu telah selesai. Ia berharap kamu tidak kembali membicarakan soal itu dengannya atau dengan siapa pun.
Kesediaanmu buat memaafkan kesalahannya dengan sepenuh hati akan menghilangkan ganjalan-ganjalan di hati kalian. Bakal sulit untuk kamu melupakan dia sepenuhnya jika dirimu masih menyimpan kebencian.
Pengampunanmu juga meringankan langkahnya buat pergi dari kehidupanmu. Kehidupan kalian diharapkan dapat berlanjut tanpa beban apa pun, dengan kesediaan untuk saling memaafkan secara tulus. Bukan sebatas memaafkan karena perasaan tidak enak atau terpaksa.
Kalau kamu telah melupakannya, dia gak ada lagi dalam daftar orang-orang yang memungkinkan buat digantungi sejumlah ekspektasi. Ini tandanya dia mengharapkan kebebasan penuh setelah berpisah darimu.
Seandainya di kemudian hari kamu masih saja menaruh harapan padanya, dirimu dianggap sudah tahu konsekuensinya. Yaitu, bukan salahnya apabila ia tetap bersikap tidak peduli. Dia tak akan meladeni setiap usahamu untuk menumbuhkan harapan terkait hubungan kalian.
Jika kamu berharap suatu saat kalian bisa kembali bersama setelah masalah reda, tidak begitu dengannya. Tekadnya gak cuma bulat terkait keinginannya putus darimu. Akan tetapi, dia benar-benar menutup kesempatan buat kalian menyatu lagi.
Ada berbagai kemungkinan yang menjadi latar belakangnya. Mungkin ia sudah terlalu capek selama menjalin hubungan denganmu, dan luka hatinya begitu dalam oleh sikapmu. Atau justru, saat ini ia telah memiliki sosok lain sebagai pengganti dirimu. Sosok itulah yang menjadi masa depannya.
Di balik sikapnya yang tegas meminta perpisahan dan biar kamu melupakannya, ternyata masih ada maksud baik yang ditujukannya untukmu. Dengan kamu melupakannya, dia mendorongmu buat segera move on.
Ia tidak ingin kamu bersedih lebih lama atas kandasnya hubungan kalian. Dia akan senang jika kamu mampu meneruskan hidup tanpa bayang-bayang dirinya, dan apa pun yang pernah terjadi di antara kalian. Jika ingatanmu tentangnya menimbulkan rasa sakit, ia sama sekali tak keberatan agar kalian bersikap seperti dua orang asing.
Permintaannya supaya kamu melupakannya tentu tak berarti kamu betul-betul harus menghapusnya dari memori. Bagaimanapun, kalian pernah bersama. Maksudnya lebih kepada kamu dapat membuka lembaran hidup baru tanpa dirinya. Siapkah kamu?