TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tanda Kamu Adalah Ambivert, Fleksibel Dimana Saja

Bukan introvert maupun ekstrovert, mungkin kamu ambivert

Unsplash.com/Alexis Brown

Ambivert adalah istilah yang mengacu pada seseorang yang memiliki kualitas kepribadian yang seimbang antara ekstrovert dan introvert. Mereka menemukan kenyamanan dalam interaksi sosial, tetapi juga merasa perlu untuk memiliki waktu sendiri untuk merenung atau mengisi ulang energi.

Jika kamu merasa bahwa kamu memiliki ciri-ciri ini, kemungkinan besar kamu adalah seorang ambivert. Berikut adalah tujuh tanda yang menunjukkan bahwa kamu adalah seorang ambivert.

Baca Juga: 7 Warung Makan Tradisional Khas Bali di Canggu

Baca Juga: Bali Stop Impor Benih Bunga, Gemitir Bali Sudamala Gantinya

1. Suka bersosial tapi juga butuh waktu sendiri

ilustrasi berbicara (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Pertama, sebagai seorang ambivert, kamu suka bersosial tetapi juga butuh waktu untuk diri sendiri. Kamu menemukan kebahagiaan dalam berada di tengah keramaian teman-teman atau keluarga. Tetapi di sisi lain, kamu juga menghargai momen ketika kamu dapat menarik diri dari keramaian dan menikmati ketenangan dan kedamaian dalam kesendirianmu.

Waktu yang kamu habiskan sendiri memungkinkanmu untuk merenung, memproses pikiran, dan mengisi ulang energi setelah berinteraksi dengan orang banyak. Dalam kesendirian, kamu dapat merenungkan pelajaran hidup, mengevaluasi tujuanmu, atau sekadar menikmati kesenduan tanpa adanya tekanan sosial.

2. Fleksibel dalam berkomunikasi

ilustrasi berbicara (pexels.com/fauxels)

Kedua, fleksibilitas dalam berkomunikasi adalah salah satu ciri khas ambivert. Kamu dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai situasi komunikasi, baik itu dalam percakapan pribadi, kelompok kecil, atau pertemuan besar. Kemampuanmu untuk berbicara dan mendengarkan membuatmu menjadi orang yang dihargai dalam berbagai lingkungan.

Kamu tidak hanya pandai dalam berbicara di depan publik, tetapi juga mampu menjadi pendengar yang baik. Kamu mengenali kapan saatnya untuk berbicara, memberikan pandanganmu, dan kapan saatnya untuk mendengarkan dan menerima perspektif orang lain. Fleksibilitas komunikasimu membuatmu nyaman dalam situasi sosial apa pun, dan orang-orang cenderung merasa akrab dan terhubung denganmu.

3. Mampu berinteraksi dengan berbagai tipe orang

ilustrasi berbicara (pexels.com/Helena Lopes)

Ketiga, sebagai ambivert, kamu mampu berinteraksi dengan berbagai tipe orang. Kamu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kepribadian, latar belakang, dan preferensi orang lain. Kamu tidak terlalu tertutup untuk mencoba memahami orang lain.

Bahkan jika mereka memiliki sudut pandang yang berbeda darimu. Hal ini membuatmu menjadi pendengar yang baik dan bersikap empati terhadap orang lain. Kamu menyadari bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan pandangan unik, dan kamu bersedia belajar dari setiap interaksi dengan orang lain.

4. Fleksibel dalam situasi pekerjaan

ilustrasi fokus (pexels.com/Tony Schnagl)

Keempat, ambivert juga menunjukkan fleksibilitas dalam situasi pekerjaan. Kamu dapat bekerja dengan baik dalam lingkungan yang penuh dengan interaksi sosial, seperti tim proyek besar. Tetapi juga dapat tampil baik ketika diberikan tugas yang memerlukan fokus dan ketekunan tinggi dalam kesendirian.

Kamu tidak merasa canggung dalam kerjasama tim. Kamu juga tidak merasa terisolasi saat bekerja sendiri. Kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi pekerjaan membuatmu menjadi aset berharga dalam dunia kerja yang terus berubah dan beragam.

5. Mudah beradaptasi dengan berbagai situasi sosial

ilustrasi berbicara (pexels.com/Askar Abayev)

Kelima, ambivert cenderung mudah beradaptasi dengan berbagai situasi sosial. Kamu tidak merasa kaku atau canggung dalam menghadapi situasi baru atau orang-orang yang belum kamu kenal. Sebaliknya, kamu menunjukkan keterbukaan dan antusiasme dalam bertemu dengan orang baru dan menjelajahi lingkungan yang tidak familiar. Ketika dihadapkan pada situasi sosial yang mungkin menantang bagi sebagian orang, kamu justru mampu merasa nyaman dan mampu berbaur dengan baik.

6. Tidak terlalu suka berada di pusat perhatian

ilustrasi bersantai (pexels.com/Burst)

Keenam, sebagai ambivert, kamu tidak terlalu suka berada di pusat perhatian. Meskipun kamu memiliki kemampuan sosial yang kuat. Kamu tidak mencari perhatian berlebihan atau menjadi pusat perhatian dalam setiap kesempatan.

Kamu lebih suka memberikan dukungan dan memberi ruang bagi orang lain untuk bersinar. Meskipun bisa tampil percaya diri dalam situasi sosial. Kamu tetap rendah hati dan tidak merasa perlu untuk mendominasi perhatian orang lain.

Verified Writer

Rendy Firmansyah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya