Menjalani hubungan jarak jauh atau LDR sama pasangan memang penuh lika-liku. Selalu saja ada rasa kekhawatiran. Tapi kalian berusaha saling menjaga komunikasi biar tidak ada kesalahpahaman dan tetap bertahan.
Apakah kamu termasuk orang yang bisa menjalin hubungan LDR sama pasangan? Yuk, tentukan jawabannya di bawah ini. Karena ada lima tanda-tanda yang menunjukkan apakah kamu orang yang cocok atau tidak membangun hubungan LDR.
Rutin bertemu dan menghabiskan waktu bersama memang selalu didamba oleh mereka yang sedang memadu kasih. Namun semua bisa tak lagi sama saat kamu dan pasangan menjalani LDR. Intensitas untuk saling bersua makin berkurang karena terbentangnya jarak.
Kegundahan hati karena tak bisa sering bertatap muka pun wajar terjadi. Mau tak mau banyak waktu dihabiskan hanya seorang diri saja tanpa kehadirannya. Kalau kamu siap dengan itu maka jalanilah dengan segenap hati.
Tapi kalau rasa ragu, maka pikir-pikir lagi keputusan menjalani LDR sebelum hatimu dan dia terluka.
Di era serba canggih komunikasi bisa dilakukan tanpa terbatas waktu dan tempat. Pasangan yang sedang LDR bisa memanfaatkan berbagai layanan chat dan video call untuk tetap saling terhubung. Tapi, tak selamanya berhubungan dengan cara seperti itu efektif dan malah sering menimbulkan masalah.
Lupa memberi kabar atau ada maksud yang tak bisa diungkap secara gamblang jadi beberapa problem yang dihadapi ketika berkomunikasi jarak jauh. Kerikil ini mungkin bisa diatasi jika terjadi satu atau dua kali. Tapi, jika sering terjadi dan tak ada jalan keluar maka hubungan cintamu bisa berada di ujung tanduk.
Saat terpisah jarak perasaanmu dan si dia makin dibuat tak menentu. Apalagi, masalah demi masalah kerap menimpa hubungan yang kalian jalani. Di sini lah rajutan asmara diuji. Apakah tetap lanjut dan berkomitmen untuk saling setia atau menyudahinya karena tak sanggup berpisah.
Bahasan ini menjadi penting agar adanya kejelasan dalam hubungan cinta yang kalian jalani. Namun, kamu nyatanya tak siap untuk membicarakannya. Seolah menghindar dan tak ingin diganggu topik semacam itu. Sikapmu yang terkesan tak mau tahu ini justru membuat hubungan makin runyam dan tak jelas mau dibawa ke mana.
Ketika sang pujaan hati berada jauh dari jangkauan rasa khawatir dan cemburu sering muncul. Wajar jika kamu merasakannya karena hampir semua orang pernah mengalami. Apalagi, dia dikelilingi oleh banyak orang baru yang mungkin tak kamu kenal. Situasi ini memerlukan kesabaran dan kepercayaan agar emosi dan rasa cemburu bisa dikontrol.
Tapi yang terjadi malah kebalikannya. Kamu begitu mudah curiga saat melihat postingan si dia di sosial media sedang menghabiskan waktu dengan orang lain. Kamu jadi marah dan melarangnya untuk berhubungan dengan orang selain kamu. Sikap posesifmu malah membuat kisah cinta tak berjalan baik dan kalian bisa saja berakhir dengan pertengkaran hebat.
Banyaknya masalah yang kalian alami selama LDR, membuatmu berpikir untuk mengakhirinya saja. Kamu merasa hubungan yang makin tak sehat ini malah melukai hatimu dan juga dirinya. Opsi mencari sosok pengganti pun terus menghantui pikiran.
Jika sudah pada tahap ini, maka satu-satunya cara adalah mengatakan sejujurnya pada si dia. Memang berat untuk melepas orang yang sudah kamu sayangi sejak lama. Namun meneruskan hubungan yang hampir karam, bakal membuang waktu dan energi kalian. Daripada menambah luka, lebih baik mengungkapkan apa yang jadi beban pikiran agar tak ada lagi yang tersiksa.
Bergelut sama hubungan jarak jauh memang tak semudah yang dibayangkan. Butuh komitmen dan rasa percaya agar hubungan LDR bisa berjalan lancar. Sekarang, tanyakan pada dirimu sendiri. Apakah kamu sanggup menjalani hubungan LDR?