Klungkung, IDN Times - Ni Wayan Sukrani, seorang perempuan berusia 35 tahun asal Dusun Jelantik Mamoran, Desa Tojan, Klungkung ini harus berjuang seorang diri untuk menghidupi adiknya yang masih kecil-kecil.
Ia harus bertahan hidup dengan membuat dan menjual pamor (Kapur) untuk sarana upacara. Sebelumnya, ia jadi buruh cuci, dan tukang pijat. Penghasilannya pun sangat kecil. Hanya sebesar Rp20 ribu untuk dipakai selama tiga hari. Bagaimana cara dia bertahan?