Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Berbagai Sumber

Siapa yang tidak tahu kisah Mahabharata. Genderang perang Bharatayuda antara saudara sepupu, yakni Pandawa dan Kurawa (Dinasti Kuru), itu terjadi di medan Kuruksetra. Pertempurannya menyisakan banyak wejangan tentang kehidupan. Karena Sri Krishna (Manifestasi atau perwujudan Tuhan) ikut di dalamnya. Sri Krishna memilih menjadi kusir dari Arjuna dan memihak kepada Pandawa.

Sedangkan pihak kaum Kurawa diperkuat oleh tiga panglima perang hebat. Yakni Kakek Bhisma, Guru Drona, dan Ksatria Karna. Ketiga tokoh tersebut sebenarnya memiliki jiwa yang baik. Namun karena ketidaktahuannya akan pengetahuan yang sejati, mereka malah berada di pihak Kurawa yang jelas-jelas banyak melakukan ketidakbenaran sepanjang hidupnya.

Ketiga tokoh ini pun menerima wejangan dari Sri Krishna sebelum menerima kematiannya di medan perang.

Satu tokoh yang mendapatkan wejangan Sri Krishna adalah Guru Drona. Guru Drona merupakan guru yang mendidik Pandawa dan Kurawa sebagai seorang ksatria. Ketika pertempuran, Guru Drona malah memilih pihak Kurawa. Padahal dirinya tahu kalau Kurawa banyak melakukan ketidakbenaran. Guru Drona terpaksa berpihak kepada Kurawa. Karena anak kesayangannya Guru Drona, Aswatama, memihak kepada Kurawa juga. Guru Drona terperdaya oleh cinta buta kepada anaknya.

Dari sinilah, banyak wejangan Sri Krishna yang diberikan kepada Guru Drona. Terutama tentang bagaimana menjadi orangtua dan seorang guru. Nasihat-nasihat Sri Krishna bahkan masih sangat relevan diterapkan. Berikut wejangan Sri Krishna kepada Guru Drona:

1. Guru Drona teperdaya setelah mendengar kematian anaknya

Elliottelford.com

Setelah Kakek Bhisma jatuh tersungkur di medan laga, Kurawa selanjutnya menunjuk Guru Drona sebagai panglima perang. Guru Drona sama sekali tak gentar ketika melawan murid-murid kesayangannya, Pandawa. Hingga akhirnya ia teperdaya dengan berita kematian anaknya sendiri, Aswatama.

Kala itu, Pandawa memang membunuh Aswatama. Tetapi yang dibunuh bukanlah Aswatama anak Guru Drona. Melainkan Aswatama seekor gajah. Singkat cerita, Guru Drona menerima kabar palsu tentang kematian putranya. Sebelum menyapu peperangan, Guru Drona pun diberitahu oleh Pandawa kalau Aswatama telah mati. Seketika Guru Drona seperti rapuh karena mendengar berita itu.

Namun Guru Drona tak langsung percaya. Guru Drona baru akan percaya jika yang berbicara adalah Yudistira (Kakak tertua dari Pandawa). Mengapa demikian? Karena Yudistira adalah orang yang dianggap paling jujur dan tidak pernah berbohong. Pada saat itu, Yudistira memang menyebut nama Aswatama yang telah mati.

Mendengar pengakuan Yudistira yang menurutnya tidak mungkin berbohong, Guru Drona seperti kehilangan kendali atas dirinya, dan bersiap untuk meluluhlantakkan medan peperangan. Namun Sri Krishna memberikan wejangan kepada Guru Drona.

2. Membahagiakan anak tak hanya cukup dengan memenuhi kebutuhannya. Tetapi setiap orangtua juga harus memperindah karakter anaknya, agar bisa membuat keputusan yang benar

Editorial Team

Tonton lebih seru di