"Saya tidak mau balik lagi menjadi karyawan biasa." Rahmi Syofia lelah setelah 10 tahun hidup di dunia kerja. Ia tinggalkan dunia itu, dan ingin melihat Indonesia dengan menjadi campervan girl pada 2023. Namun, satu tahun menunggangi minibus Daihatsu Luxio keluaran 2009, pola pikirnya berubah. Keindahan malah membuatnya terpuruk. Sampai akhirnya, momentum di Pulau Wane menjadi titik balik hidupnya. Makanya pada 2024--yang awalnya akan kembali bekerja atau freelance--ia terpanggil untuk melanjutkan perjalanan ini.
Denpasar, IDN Times - Mimi, sapaannya, bukan campervan girl berpengalaman. Ia tidak punya kemampuan bertahan hidup di alam liar ala brushcraft profesional, tidak mengerti mesin, dan tidak bisa mengendarai mobil. Tapi tekadnya sudah bulat. Tabungannya dipakai untuk membeli mobil bekas, dan memodifikasinya pada November 2022. Selama mobilnya dimodifikasi, ia belajar menyetir mobil ke temannya, hanya empat minggu. Lalu mencoba test drive pertama kali dari Madiun-Solo-Yogyakarta pada Desember 2022.
Perempuan asal Desa Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat, ini niatnya hanya satu tahun (2023-2024) melakukan perjalanan, menyesuaikan bujet operasional dan sisa-sisa tabungan. Tidak bermaksud untuk mengerdilkan pekerjaan, ia hanya stagnan menjadi karyawan setiap hari: kerja weekday-weekend terus menerima gaji. Secara karier memang terlihat stabil. Ini pilihan yang sulit. Orangtuanya sudah lama meninggal, dan keluarga Mimi juga hidup masing-masing. Ia hanya berpedoman pada nasihat Buya Hamka:
"Kalau hidup hanya sekadar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekadar kerja, kerbau di sawah juga kerja."
Jangan ditanya tentang menikah. Tentu dia kepengin. Segala ikhtiar sudah dijalankan, tapi belum dapat juga. Jadi, dia memutuskan untuk berkelana sebagai campervan girl. Ia tidak mau menjalani hidup yang begini-gini saja. Intinya, segera keluar dari zona nyaman meskipun kariernya terlihat stabil.
"Saya juga hidup. Menjadi karyawan biasa, terus mati. Ya mungkin akan menikah, tapi hidup akan biasa aja. Saya gak mau stagnan begini-begini saja. Sayang banget tidak menikmati keindahan dan keburukan yang sudah diciptakan Tuhan. Ya sudahlah saya banting setir," kata Mimi Selasa, 9 Januari 2024 lalu.