ilustrasi fashion (pexels.com/Rafa Barros)
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa hubunganmu dengan tubuh sangat berperan dalam menentukan cara berpakaian. Ketika seseorang punya cara menghargai diri yang kuat, mereka cenderung berpakaian sesuai apa yang mereka rasa nyaman dan sesuai dengan kepribadian. Tapi kalau kepercayaan diri rendah, pakaian bisa jadi alat untuk menyembunyikan rasa tidak aman atau malah difungsikan untuk menyenangkan orang lain.
Menumbuhkan penghargaan terhadap diri sendiri bukan perkara mudah, tapi bisa dimulai dengan mengenali apa yang membuatmu nyaman. Pilih pakaian yang membuatmu merasa aman, leluasa bergerak, dan tidak tertekan oleh opini eksternal. Ketika kamu melihat tubuhmu sebagai bagian dari diri yang layak dihormati, pilihan fashion pun akan terasa lebih jujur dan membebaskan.
Fashion bisa jadi cara mengekspresikan diri tanpa harus tunduk pada obyektifikasi seksual. Dengan mengenali alasan berpakaian, memahami pengaruh lingkungan, dan menjaga hubungan yang sehat dengan tubuh sendiri, kamu bisa menikmati fashion tanpa merasa terjebak dalam standar semu. Pilihan berpakaianmu sah selama berasal dari kesadaran, bukan paksaan atau ketakutan.
Referensi
"The Objectification of Women in Fashion". Cinco Store. Diakses pada Juli 2025.
"From Attire to Assault: Clothing, Objectification, and De-humanization – A Possible Prelude to Sexual Violence?". Frontiers in Psychology. Diakses pada Juli 2025.
"Clothing choices, weight, and trait self-objectification" Science Direct. Diakses pada Juli 2025.