Sejak terjun di dunia jurnalistik pada tahun 2016 lalu, saya banyak berhadapan dengan berbagai kasus dan peristiwa kriminal. Karenanya, hampir setiap hari harus berkoordinasi serta menjalin komunikasi dengan pihak-pihak kepolisian. Tentunya untuk mengonfirmasi kasus-kasus yang saya temui di lapangan, terlebih untuk liputan yang bersifat investigasi.
Denpasar, IDN Times - Dari sejumlah Kantor Kepolisian yang ada di Bali, pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar, termasuk yang paling sering saya hubungi. Polresta Denpasar dan jajarannya selama ini memang kerap dihadapkan dengan ragam kasus yang jarang ditemukan terjadi di Polres-Polres lainnya di Pulau Dewata.
Selain itu, jumlah rata-rata pengungkapan kasusnya pun paling tinggi. Terutama karena wilayah hukumnya yang bersentuhan dengan pusat pemerintahan Provinsi Bali dan pusat pariwisata Bali bagian selatan. Latar belakang, struktur sosial, dan karakter masyarakatnya pun beragam.
Wilayah hukum Polresta Denpasar terbagi menjadi 7 sektor di antaranya Polsek Denpasar Timur, Polsek di Denpasar Selatan, Polsek Denpasar Utara, Polsek Denpasar Barat, Polsek Kuta, Polsek Kuta Selatan, dan Polsek Kawasan Laut Benoa.
Para Kapolresta yang sebelumnya menjabat di wilayah hukum Polresta Denpasar, saya perhatikan cukup berhasil menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Setiap pemimpin memang memiliki ciri khas tersendiri dalam memimpin wilayahnya, dengan program unggulan masing-masing.
Namun ada satu hal yang selama ini terus menjadi pertanyaan di benak saya. Mengapa belum ada program yang menonjolkan sosok Polisi Wanita (Polwan)? Apakah ternyata sudah ada, tapi luput dari perhatian saya? Hingga kemudian pertanyaan itu terjawab pada Februari 2022 lalu, saat terjadi pergantian jabatan Kapolresta Denpasar. AKBP Bambang Yugo Pamungkas resmi dilantik pada 10 Februari 2022 menggantikan pejabat sebelumnya, KBP Jansen Avitus Panjaitan.