Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Tanda Tulisan Kamu Sudah Punya Gaya Khas, Jarang Disadari!

ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Setiap penulis pasti pengin punya 'suara' sendiri yang bikin tulisannya gampang dikenali. Tapi gak sedikit yang merasa tulisannya masih datar atau terlalu mirip dengan gaya orang lain. Padahal, gaya khas itu sering muncul secara alami seiring jam terbang, dan bisa jadi kamu sebenarnya udah punya tapi belum menyadarinya.

Gaya menulis bukan cuma soal diksi atau struktur kalimat, tapi juga tentang rasa, ritme, dan cara kamu menyampaikan pesan. Nah, kalau kamu penasaran apakah tulisanmu sudah punya ciri unik, coba cek 6 tanda ini. Bisa jadi kamu sudah selangkah lebih maju dari yang kamu kira!

1. Orang lain bisa menebak tulisanmu meski tanpa nama

ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Judit Peter)
ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Judit Peter)

Kalau temanmu bisa bilang, 'Ini tulisan kamu, ya?' tanpa lihat nama penulisnya, itu tanda kuat kamu sudah punya gaya yang khas. Gaya ini bisa muncul dari pilihan kata, ritme kalimat, atau sudut pandang yang konsisten.

Kemampuan meninggalkan jejak yang dikenali pembaca adalah ciri penulis yang sudah matang. Artinya, kamu gak cuma menulis, tapi juga menghadirkan 'karakter' dalam setiap tulisan.

2. Kamu punya diksi andalan yang sering muncul alami

ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Tanpa sadar, banyak penulis punya kata-kata favorit yang sering muncul dalam tulisannya. Misalnya kamu sering pakai kata 'nggak melulu', 'kerasa banget', atau 'padahal simpel.' Diksi seperti ini jadi semacam signature yang bikin tulisanmu punya rasa unik. Selama kata-kata itu tetap relevan dan gak dipaksakan, mereka bisa jadi elemen penting dalam membangun ciri khasmu.

3. Kamu punya cara sendiri dalam membahas topik umum

ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Saat membahas tema yang sudah sering dibahas orang lain, kamu tetap bisa menyajikannya dengan sudut pandang baru atau pendekatan yang berbeda. Ini tanda kamu sudah punya identitas sebagai penulis.

Misalnya topik tentang produktivitas. Alih-alih memberi tips yang biasa, kamu mungkin mengemasnya lewat cerita pribadi atau analogi tak terduga. Inilah yang bikin tulisanmu menonjol di antara banyak tulisan lain yang serupa.

4. Nada tulisanmu konsisten dari awal sampai akhir

ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Gaya khas juga tercermin dari nada atau tone tulisanmu, apakah serius, santai, hangat, atau jenaka. Kalau nada itu konsisten di tiap tulisan, berarti kamu sudah tahu 'suara' mana yang paling cocok dan nyaman buat kamu gunakan. Tone ini juga yang nantinya membuat pembaca merasa familiar, seakan sedang ngobrol dengan orang yang mereka kenal.

5. Pembaca merasa 'dekat' dengan tulisanmu

ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/cottonbro studio)

Gaya menulis yang khas sering bikin pembaca merasa terhubung. Mereka merasa kamu menulis untuk mereka, bukan sekadar menyampaikan informasi. Kalau kamu sering dapat komentar seperti 'tulisan kamu kayak nyentuh hati' atau 'aku ngerasa banget sama ini,' itu tandanya tulisanmu punya nyawa. Keterhubungan emosional ini biasanya lahir dari gaya bahasa yang personal, jujur, dan apa adanya. Sesuatu yang sulit ditiru orang lain.

6. Kamu tahu mana yang ‘kamu banget’ dan mana yang bukan

ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/alleksana)
ilustrasi seseorang penulis (pexels.com/alleksana)

Kalau kamu mulai bisa menilai tulisanmu sendiri dan bilang 'Ini bukan gue banget,' itu pertanda kamu sudah mengenali gaya sendiri. Kamu tahu bagaimana cara merangkai kalimat, memilih diksi, atau menyusun alur yang paling mencerminkan caramu berpikir.

Kesadaran ini bikin kamu lebih selektif dan tajam dalam menulis. Gak semua bentuk tulisan akan kamu kejar, karena kamu tahu mana yang cocok dan mana yang sekadar ikut tren.

Gaya menulis yang khas gak terbentuk dalam semalam. Tapi kalau kamu sudah merasakan tanda-tanda di atas, berarti kamu sedang berada di jalur yang tepat. Terus asah dengan konsistensi dan keberanian berekspresi, karena tulisan yang hidup bukan soal teknis semata, tapi soal bagaimana kamu menghadirkan dirimu sendiri dalam setiap kata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us