Capek gak selalu bisa diselesaikan dengan rebahan di hotel bintang lima atau ngopi di kafe pinggir pantai. Kadang, kamu merasa lelah bukan karena pekerjaan menumpuk atau drama kantor yang tak kunjung reda, tapi karena emosimu sudah kering—kosong. Pada titik ini, bukan liburan yang kamu butuhkan, tapi istirahat emosional.
Istirahat emosional itu gak bisa dibeli lewat tiket promo. Ia butuh keberanian untuk berhenti, merenung, dan jujur pada diri sendiri. Kalau kamu merasa liburan ke Bali, misalnya, cuma bikin senang sesaat tapi setelahnya tetap hampa, bisa jadi ini waktunya kamu mengistirahatkan hati, bukan tubuhmu.
Berikut 7 tanda bahwa yang kamu butuhkan saat ini bukan destinasi wisata, tapi ruang untuk menyembuhkan isi kepala dan isi hati.