5 Spot Foto Berbahaya Saat Mendaki Gunung, Sangat Berisiko

Mendaki gunung bukan hanya soal mencapai puncak, tetapi juga tentang menikmati keindahan alam sepanjang perjalanan. Tidak sedikit pendaki yang memanfaatkan momen ini untuk mengabadikan foto di berbagai lokasi menarik. Sayangnya, demi mendapatkan gambar yang dramatis atau estetik, sebagian pendaki kerap mengabaikan faktor keselamatan.
Padahal, kondisi alam pegunungan sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu. Salah langkah di lokasi berisiko dapat menyebabkan cedera hingga kecelakaan fatal. Mempelajari sebelum mendaki terutama untuk mengetahui spot-spot foto yang sebenarnya berbahaya dan sebaiknya dihindari, atau dilakukan dengan sangat hati-hati. Berikut lima lokasi foto yang rentan membahayakan keselamatan saat mendaki gunung.
1. Ujung tebing

Spot dengan latar belakang jurang curam atau tebing terjal memang menawarkan pemandangan yang spektakuler. Banyak pendaki tergoda untuk berdiri di ujung tebing demi mendapatkan foto dramatis. Padahal, permukaan tanah di area ini sering kali licin, rapuh, atau tidak stabil, terutama setelah hujan atau kabut turun.
Selain risiko tanah longsor kecil, angin kencang di ketinggian bisa tiba-tiba mendorong tubuh ke arah jurang. Satu kesalahan kecil saja dapat menyebabkan terjatuh tanpa sempat diselamatkan. Jika tetap ingin berfoto di area tinggi, sebaiknya menjaga jarak aman dari tepian dan tidak melakukan pose ekstrem yang mengganggu keseimbangan.
2. Batu besar di pinggir lereng

Batu besar yang berdiri mencolok di sisi lereng sering menjadi pilihan favorit untuk berfoto. Namun, tidak semua batu tersebut tertanam kuat di tanah. Beberapa hanya bertumpu di permukaan, sehingga bisa bergeser jika terbebani berat atau mengalami getaran mendadak.
Memanjat batu besar di pinggir lereng tanpa perlengkapan keselamatan dapat berujung pada cedera serius. Jika batu tersebut bergerak atau terlepas dari pijakan, kemungkinan tergelincir ke bawah lereng sangat tinggi. Untuk menghindari risiko ini, sebaiknya memilih batu yang benar-benar stabil dan tetap memperhatikan pijakan saat berpose.
3. Jembatan kayu

Dalam beberapa jalur pendakian, terdapat jembatan sederhana yang dibangun dari kayu atau tali untuk menyeberangi sungai kecil atau lembah sempit. Meskipun tampak fotogenik, struktur semacam ini sering kali tidak memiliki kekuatan cukup untuk menopang beban berlebih, apalagi jika digunakan hanya untuk berpose berulang kali.
Kondisi jembatan yang sudah lapuk, basah, atau licin sangat berbahaya saat digunakan untuk berdiri lama atau melompat. Bahkan, sebagian jembatan tali hanya dirancang untuk satu orang melintas dalam satu waktu. Lebih baik menghindari aktivitas foto di titik ini, kecuali benar-benar mendesak dan tetap mengutamakan pergerakan cepat serta aman.
4. Area dekat kawah

Beberapa gunung di Indonesia memiliki kawah aktif atau sumber gas vulkanik yang mengeluarkan asap belerang. Meskipun terlihat menarik untuk diabadikan, lokasi ini memiliki risiko tinggi terhadap gangguan pernapasan atau keracunan gas. Kabut putih yang terlihat indah dalam foto sebenarnya bisa mengandung zat berbahaya seperti sulfur dioksida.
Selain itu, area sekitar kawah sering kali tidak memiliki pembatas yang jelas antara jalur aman dan titik rawan runtuh. Permukaan tanah bisa rapuh dan mengeluarkan panas dari dalam bumi. Mengambil foto terlalu dekat dengan sumber gas aktif dapat menyebabkan pingsan mendadak atau luka bakar ringan akibat suhu ekstrem. Menghindari titik ini merupakan pilihan paling bijak.
5. Puncak yang terlalu banyak pendaki

Saat musim ramai, banyak puncak gunung yang dipadati pendaki dalam jumlah besar. Beberapa spot yang sempit dan berbatu menjadi lokasi rebutan untuk berfoto. Kepadatan ini menimbulkan risiko tinggi seperti saling dorong, terpeleset, atau kehilangan keseimbangan saat berganti posisi untuk berpose.
Ruang gerak yang terbatas membuat potensi kecelakaan meningkat, apalagi jika pendaki membawa tas besar atau peralatan tambahan. Keadaan ini diperparah jika permukaan licin akibat embun atau kabut pagi. Lebih aman untuk menghindari kerumunan dan mencari waktu sepi saat ingin mengambil gambar di puncak, sehingga pengambilan foto bisa dilakukan dengan lebih tenang dan aman.
Keindahan alam pegunungan memang layak untuk diabadikan, tetapi keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan. Mengambil foto yang bagus tidak seharusnya mengorbankan nyawa atau membuat orang lain berada dalam bahaya. Kenali spot-spot berisiko dan tetap waspada, momen liburan di gunung bisa tetap menyenangkan tanpa perlu terjadi hal yang tidak diinginkan.