Galuh Cakrawati bersama teman-teman sekolahnya di SMPN 3 Denpasar, yakni Sangayu Rania Callista Astarina, I Ketut Cahaya Tirta Darma Putra, Ketut Desta Pradnyaswari, dan Ida Ayu Widyawati kali ini melombakan prototype rompi anti peluru seri kedua di ajang Malaysia Technologi Expo (MTE) 2018, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di sana, Galuh dan tim harus tarung bebas dengan pelajar, mahasiswa, bahkan hingga dosen lho. Mereka akhirnya mendapat medali perak setelah bersaing dengan tim pelajar, mahasiswa, dosen yang digabung menjadi satu. Emas untuk kategori keamanan diraih oleh dosen dari Universitas Pertahanan Malaysia.
Meskipun produksi rompi anti peluru seri 2 ini baru skala penelitian dan belum skala pabrik, namun kegigihan para pelajar ini untuk menemukan hal-hal baru patut diapresiasi setinggi-tingginya.
Mungkin yang kita pikir itu hanyalah sampah tak berguna, namun di tangan mereka bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Semangat terus belajarnya ya, dek!