Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi friendship (Unsplash/Duy Pham)

Hidup di dunia ini tentu tak terlepas dari hukum sebab-akibat. Apa yang kamu lakukan pasti ada akibatnya, entah itu secara langsung maupun tidak langsung. Entah kamu akan merasakan akibatnya saat ini, atau sekian puluh tahun mendatang. 

Sebagai makhluk sosial, seseorang tidak bisa lepas dari keinginan untuk dipuji, dihargai, dan dihormati. Namun semua itu tidak akan kamu dapatkan apabila tidak melakukan hal yang sama kepada orang lain. Nah berikut ini beberapa sikap yang akan membuat kamu dihargai oleh orang lain:

1. Selalu mengucapkan tolong dan terima kasih

freepik/user15694850

Terima kasih dan tolong merupakan dua mantra ajaib yang dapat membuat orang menjadi simpati kepada kamu. Mereka merasa lebih senang ketika kamu mengucapkan kedua kata tersebut dalam berkomunikasi. 

Jangan lupa ucapkan "terima kasih" setelah orang lain membantu kamu, dan "tolong" jika kamu kamu ingin meminta bantuan orang lain. Sangat sederhana ya. Meskipun etika ini lebih banyak diajarkan untuk anak-anak, namun jangan sampai justru setelah dewasa kita mengabaikannya. Ya, dua kata tersebut mampu membuat orang lain merasa dihargai sehingga kamu pun akan dihargai oleh orang lain.

2. Membantu orang lain yang kesulitan

Pexels.com/Roman Carey

Setiap umat pasti diajarkan untuk berbuat baik kepada orang lain. Dengan kamu berbuat baik, maka kebaikan itu akan berbalik pada dirimu sendiri. Terkadang di saat kesulitan, tiba-tiba ada saja yang datang memberikan bantuan. Bukan tanpa sebab, karena itu adalah hasil dari kebaikan kamu. 

Dengan berbuat baik kepada orang lain, maka orang lain akan menghargai kamu. Mereka oun akan respek dengan kamu yang tidak segan-segan membantu orang lain.

3. Tidak memotong pembicaraan orang lain

Ilustrasi diskusi (pexels.com/Christina Morillo)

Agar orang lain menghargai kamu, kamu tidak boleh memotong pembicaraan sembarangan. Kamu harus tahu timingnya jika memang ingin menyela atau berbicara. Jangan menunjukkan rasa pintar dengan memotong pembicaraan orang lain. 

Kamu akan terlihat pintar jika kamu memiliki cara elegan dan tahu kapan harus berbicara. Kamu menunggu dulu orang lain selesai berbicara, baru lah kamu bisa speak up. Dengan begitu orang lain akan menghargaimu karena kamu paham cara menghormati orang lain. 

4. Rendah hati menerima kritikan

Ilustrasi teman sedang memuji (pexels.com/Edmond Dantès)

Bagi sebagian orang, dikritik menjadi hal yang menjengkelkan. Namun, kamu harus tahu bahwa kritik yang ditujukan, tujuannya untuk memperbaiki agar lebih baik. Kamu bisa meningkatkan level kualitas diri dengan kritikan itu. Namun, kamu juga harus paham bahwa kritik adalah persepsi. Jadi walau kamu merasa sudah baik, tapi tetap saja dikritik, tidak apa-apa, jangan marah karena memang orang lain merasa harus melakukan itu demi perbaikan ke depannya. 

Agar kamu lebih tenang, jangan langsung menangkal dengan pembelaan. Tetaplah berusaha rendah hati. Orang lain akan merasa malu jika kamu tidak layak dikritik, tapi mereka memaksa mengkritik. Kamu akan dihargai dengan sikapmu ketika menerima kritikan sehingga orang lain akan lebih menghargai kamu. 

5. Menyampaikan pendapat dengan santun

ilustrasi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cobalah kamu berbicara dengan santun ketika di tempat kerja, sekolah, bahkan saat hangout dengan teman-teman. Sampaikanlah pendapatmu dengan santun agar orang lain berkena  mendengarkanmu. Mereka akan lebih respect kepada kamu yang berbicara santun dibandingkan sembrono dan arogan.

Apabila kamu menyampaikan gagasan dengan santun, orang lain pun akan lebih menghargai dan bisa jadi malah memberikan kamu ruang yang lebih untuk bicara. Orang lain pun jadi lebih nyaman dan menghargai kamu. 

Itulah lima sikap yang membuat kamu bisa dihargai orang lain. Mulai terapkan yuk!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team