Ramalan karakter seseorang berdasarkan hari kelahirannya, kalau di Bali dikenal dengan sebutan 'Palintangan". Karakter kelahiran atau otonan dipengaruhi oleh Sapta Wara (Hari Senin sampai Minggu) dan Panca Wara (Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon). Setiap kelahiran konon memiliki karakter yang berbeda.
Kali ini IDN Times Bali akan merangkum karakter orang yang lahir hari Minggu, mengutip informasi dari Buku Kajian Pustaka Lontar Universitas Udayana berjudul "Prabhajnana".
Kelahiran Minggu Umanis dipengaruhi lintang Kala Sungsang/Sungsang Kala. Perilakunya senang mempelajari ilmu yang bersifat filsafat layaknya pendeta. Pandai memecahkan masalah yang misterius. Mampu bersikap tenang meski marah dalam hati. Pandai menyimpan rahasia dan menarik simpati teman.
Setia dan kukuh dengan pendapatnya. Bila sudah mengambil keputusan, tidak bisa berubah. Namun memiliki sifat buruk yakni suka mencampuri urusan orang lain, mengejek dan mendebat.
Pararasan dari kelahiran Minggu Umanis (Jumlah urip 10) dipengaruhi oleh Laku Pandita. Suka dengan ilmu gaib, cerdas dan semua masalah dianggap mudah.
Sedangkan Pancasudanya dipengaruhi oleh Sumur Sinaba. Suka menolong orang, tapi di sisi lain sering kecewa dan cepat marah.
Orang yang lahir pada Minggu Pahing dipengaruhi oleh Lintang Gajah. Perilakunya pintar menarik simpati orang. Tetapi ia juga pintar menyembunyikan kesedihan saat dalam keadaan sulit. Begitu juga walau sedang dalam keadaan marah, ia mampu tetap menunjukkan wajah yang tenang.
Ia juga senang bergaul dan memiliki banyak teman. Dalam adu argumen atau diskusi, ia kukuh dengan pendapatnya meski belum tentu benar.
Pararasan dari kelahiran Minggu Paing (Jumlah urip 14) dipengaruhi oleh Laku Bulan. Cepat mengerti dan terampil saat bekerja, tetapi agak malas. Luas budinya, dicintai masyarakat karena pandai bergaul.
Sedangkan Pancasudanya dipengaruhi Wisesa Segara. Memiliki pengaruh besar, berjiwa besar, dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Kelahiran Minggu Pon dipengaruhi lintang Patrem. Perilakunya pandai menyembunyikan perasaan hati yang sebenarnya. Pintar bertutur kata dan berdiplomasi. Memiliki banyak profesi dan giat bekerja.
Ia pandai membela diri dan kadang-kadang menusuk perasaan. Suka mewah dan pamer kekayaan maupun kepintaran. Namun di kemudian hari menyesal karena merasa keliru telah mengumbar nafsu indriyanya.
Pararasan dari kelahiran Minggu Pon (Jumlah urip 12) dipengaruhi oleh Laku Aras Kembang. Jiwa sosialnya tinggi, rajin dan selalu membereskan pekerjaan dengan baik. Mudah memecahkan masalah sehingga banyak orang suka padanya.
Sedangkan Pancasudanya dipengaruhi Bumi Kapetak. Kurang suka bepergian. Tekun dalam pekerjaan.
Kelahiran Minggu Wage dipengaruhi lintang Uluku. Pantang menyerah dan giat bekerja. Murah hati dan dermawan. Pandai menyimpan rahasia, keras hati terhadap orang yang menentang pendapatnya. Suka berjudi dan sering kaget.
Pararasan dari kelahiran Minggu Wage (Jumlah urip 9) dipengaruhi oleh Laku Angin. Tidak tetap pendiriannya. Kemungkinan karena cara berpikirnya yang kurang mendalam. Suka mengembara. Suka dipuji dan perilakunya seperti pendeta.
Sedangkan Pancasudanya dipengaruhi Satrai Wibawa. Mempunyai jiwa ksatria, jujur dan hidupnya mewah.
Kelahiran Minggu Kliwon dipengaruhi lintang Lawean. Perilakunya pandai mengulas pembicaraan hingga yang mendengar menjadi tertarik. Suka berguru, menuntut ilmu, dan menjadi penyambung rasa hati yang duka. Namun sewaktu-waktu bisa kukuh saat berpendapat, mau menang sendiri dan tidak suka diperintah.
Pararasan dari kelahiran Minggu Kliwon (Jumlah urip 13) dipengaruhi oleh Laku Bintang. Memiliki kepribadian yang kuat, agak pendiam tetapi pandai berbicara. Berbakat menjadi pedagang.
Sedangkan Pancasudanya dipengaruhi Lebu Ketiup Angin. Pendiriannya goyah dan mudah dipengaruhi, jarang puas karena hidup dalam kemelaratan.