Ilustrasi I Gusti Ngurah Rai. IDN Times/Arief Rahmat
Menurut Yudana, YKP Bali juga rutin melakukan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana di Desa Marga, Kabupaten Tabanan. Bersama PPM Provinsi Bali, YKP setiap tahun juga mengenang perjalanan pejuang pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dengan mengadakan napak tilas yang digelar mulai tanggal 10 November (Hari Pahlawan) sampai dengan 20 November (Hari Puputan Margarana).
Mereka juga memperingati empat titik perjuangan pahlawan di Bali, di antaranya:
- Tanggal 5 April: pendaratan rombongan ekspedisi lintas laut Pahlawan I Gusti Ngurah Rai di Yeh Kuning, Kabupaten Jembrana
- Tanggal 16 April: hari lahir MBO DPRI Sunda Kecil di Banjar Munduk Malang, Desa Dalang, Kabupaten Tabanan
- Tanggal 7 Juli: Pertempuran Tanah Aron di Kabupaten Karangasem
- Tanggal 20 November: Hari Puputan Margarana di Taman Pujaan Bangsa Margarana.
"Saya ingin agar YKP ini bisa menjadi ikon I Gusti Ngurah Rai. Bisa dilihat bagaimana perjuangan para pahlawan dulu. Mereka kelaparan dan berjuang di tengah hutan, tidak takut apa-apa. Mereka melakukan apapun untuk kemerdekaan. Nah, bagaimana dengan generasi sekarang? Jangan sampai belum apa-apa kita sudah menyerah. Apalagi di masa pandemik ini," ungkap Yudana.
Ia sangat berharap nilai-nilai perjuangan masa lalu masih tetap diwarisi oleh anak-anak muda.
Sebagaimana diketahui, I Gusti Ngurah Rai bersama seluruh anggota Pasukan Ciung Wanara yang berjumlah 96 orang gugur melawan Belanda di Margarana. I Gusti Ngurah Rai berusia 29 tahun ketika itu, meninggalkan seorang istri yang sedang mengandung, dan dua orang putra.