5 Hal yang Terungkap dari Cara Kamu Marah 

Kendalikan emosi kamu ya

Emosi pada diri manusia adalah hal yang wajar, bahkan hewan pun memiliki emosi. Namun, menjadi tidak wajar ketika cara mengungkapkannya secara tidak tepat atau berlebihan. Emosi yang diluapkan secara tak wajar akan menimbulkan dampak destruktif baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.  

Emosi yang sama pada individu yang berbeda dapat diungkapkan dengan cara yang berlainan sehingga dampaknya pun tak sama. Ekspresi dari emosi negatif dapat ditunjukkan dengan cara beragam, baik mengumpat, menjerit, diam, menangis, merusak barang, dan lain sebagainya. Namun tahukah kamu, dari cara seseorang mengekspresikan kemarahannya, akan terlihat lima hal di bawah ini:

Baca Juga: Usia Bukan Penghalang! 5 Tips Menemukan Passion

1. Kemarahan dapat menandakan seorang pemarah

5 Hal yang Terungkap dari Cara Kamu Marah Cara marah dapat mengungkapkan karakter seseorang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Bedakan antara orang yang pemarah dan orang yang sedang marah. Seseorang disebut pemarah ketika ia punya kecenderungan marah untuk segala sesuatu yang tidak sesuai harapannya, walaupun untuk hal kecil yang sebenarnya dapat diselesaikan tanpa marah. Jadi, kalau seseorang sering marah-marah untuk hal sepele dan apalagi untuk hal besar, maka bisa dikatakan ia memiliki karakter pemarah. 

Sebaliknya, orang yang marah, belum tentu ia berkarakter pemarah. Bisa jadi ia jarang marah, tetapi dapat menjadi marah untuk sesuatu hal yang sudah di luar batas kewajaran. Maka, bisa dikatakan selama ini ia sudah bersikap sangat sabar. 

Jadi, antara orang yang sering marah-marah dan orang yang marah untuk hal yang sudah di luar batas kewajaran, terdapat perbedaan karakter yang bertolak belakang. Orang yang suka marah-marah memiliki karakter kurang sabar dan kurang empati karena ia akan meributkan semua hal, termasuk hal sepele yang sebenarnya tak perlu diributkan. Sebaliknya, orang yang penyabar dan memiliki empati, umumnya jarang marah karena ia sangat menjaga perasaan orang lain. 

2. Kemarahan dapat mengungkapkan kondisi keluarga

5 Hal yang Terungkap dari Cara Kamu Marah Kemarahan dapat mengungkapkan kondisi keluarga (pexels.com/Monstera)

Hal lain yang dapat terungkap dari kemarahan adalah kondisi keluarga seseorang. Kondisi keluarga yang sehat akan memberi dampak positif bagi karakter seseorang di masa dewasa. Sebaliknya, kondisi keluarga yang tidak sehat memberikan jejak negatif dalam alam bawah sadar seorang anak dan akan berdampak negatif terhadap karakter anak saat ia dewasa. 

Anak yang dibesarkan dalam keluarga pemarah, di mana ia sering melihat orang tuanya kehilangan kontrol hingga marah secara brutal, maka saat dewasa ia akan melakukan hal yang sama.

Anak sering menjadi korban kemarahan orangtua yang pemarah dan secara membabi buta. Hal ini menimbulkan traumatik dalam diri anak dan sebagaimana pasien trauma pada umumnya, akan melakukan hal yang sama saat ia dewasa. 

3. Kemarahan mengungkapkan kemampuan pengendalian diri

5 Hal yang Terungkap dari Cara Kamu Marah Kemarahan mengungkapkan kemampuan pengendalian diri (pexels.com/Timur Weber)

Pengendalian diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengontrol emosi dan perilaku berdasarkan standar tertentu agar tidak melanggar batas perilaku positif. Mengekspresikan emosi memang baik untuk kesehatan mental, tetapi cara individu mengekspresikan emosi juga harus terkendali agar tidak merugikan orang lain dan melanggar batas norma tertentu.

Emosi negatif seperti marah juga membutuhkan pelampiasan, tetapi cara mengekspresikannya juga tergantung dari kemampuan pengendalian diri seseorang. Rasa marah yang tidak terkendali dapat menyebabkan individu menjadi sosok yang temperamental sehingga sekecil apapun permasalahan akan menjadi sesuatu yang besar dan memicu kemarahan secara membabi buta. 

4. Kemarahan berlebih bisa menjadi gejala penyakit tertentu

5 Hal yang Terungkap dari Cara Kamu Marah Pengidap IED mengekspresikan marah dengan cara tidak wajar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kemarahan berlebih untuk hal sepele bisa menjadi pertanda gangguan kepribadian. Dilansir dari Universitas Ciputra, "Intermittent Explosive Disorder" merupakan sebuah gangguan saat seseorang mengalami kegagalan dalam mengontrol rasa marahnya dan memiliki dorongan-dorongan untuk bertindak secara kasar. Saat ada masalah, bahkan masalah kecil sekalipun, amarahnya dapat meledak-ledak. 

Pengidap IED mengekspresikan marah dengan cara tidak wajar seperti berteriak, membentak, menjerit, mengumpat atau berkata-kata kotor, menghina, merusak, menyakiti, memukul dan sebagainya. Perilaku ini pada penderita merupakan tindakan yang sulit dikendalikan serta sering memicu gejala seperti sakit kepala, sulit bernafas, tremor, dan sebagainya. Selain masalah lingkungan, genetik, dan lain sebagainya, penyakit IED diduga disebabkan oleh kelainan pada mekanisme otak, yaitu amigdala yang mengatur emosi.

5. Kematangan emosi seseorang dapat dilihat dari cara marahnya

5 Hal yang Terungkap dari Cara Kamu Marah cara marah menggambarkan kematangan emosi (pexels.com/Antoni Shkraba production)

Kematangan emosi adalah kemampuan individu dalam mengontrol dan memberi tanggapan emosi secara matang dan tepat. Berdasarkan laporan dalam Jurnal Penelitian Guru Indonesia tahun 2017 berjudul "Kematangan Emosi Remaja dalam Pengentasan Masalah", kematangan emosi adalah situasi saat seseorang tidak meledakkan emosi di hadapan orang lain. Melainkan menunggu saat dan waktu yang tepat untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang lebih dapat ditentukan. Ini berarti individu tidak akan bereaksi tanpa berpikir terlebih dahulu sehingga dapat memberikan reaksi emosional yang stabil.

Jika kemarahan adalah reaksi emosional yang diekspresikan individu atas rangsangan suatu kejadian tertentu, maka cara individu mengekspresikannya dapat mengungkapkan kematangan emosi. Individu yang dapat mengendalikan emosinya saat ia marah dengan cara yang tidak destruktif, baik terhadap diri sendiri atau lingkungan, maka dapat dikatakan memiliki emosi yang matang.

Sebaliknya, mengekspresikan marah secara destruktif, baik terhadap diri sendiri ataau lingkungan, misalnya dengan melukai diri sendiri, membentak orang lain, berteriak-teriak sehingga menganggu ketertiban umum dan lain sebagainya, adalah cara marah yang menggambarkan emosi yang belum matang atau tidak stabil.

Kematangan emosi tidak ada sangkut pautnya dengan usia seseorang. Bisa jadi, individu yang berusia lebih tua memiliki emosi yang belum matang sehingga mengekspresikan kemarahan secara destruktif. Sebaliknya, individu yang usianya lebih muda bahkan memiliki kematangan emosi yang baik dan mengekspresikan marah dengan cara yang tepat serta tidak destruktif.  

Bagaimana menurut kamu dengan penjelasan di atas? 

Sari rachmah hidayat Photo Community Writer Sari rachmah hidayat

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya