Gagal Bukan Akhir Segalanya, 5 Rahasia dari Pencundang Jadi Pemenang

Kunci pertama dan utama orang sukses adalah keinginan. Mereka memegang prinsip bahwa keinginan harus lebih kuat dari apapun. Entah itu dari rasa malas, maupun kenyamanan yang menjebak. 

Keinginan yang kuat menunjukkan bahwa kamu orang yang kua dan tahan banting. Ketika ada orang yang menghujatmu atau orang yang meremehkanmu, kamu tidak akan lemah. Justru kamu bersikap masa bodoh dengan mereka dan memilih untuk fokus dan membuktikan impianmu pada dunia.

Keinginan yang kuat itu dibentuk dan dilatih. Contoh sederhana, kamu ingin menjadi seorang angkasawan. Maka, kamu juga harus bisa membuktikan bahwa kamu memanglah pantas menjadi angkasawan. Bukan hanya bermimpi besar, namun juga disertai dengan usaha yang besar. Itulah kunci dari keinginan yang kuat. Ketika kamu menginginkan sesuatu, maka harus berusaha mendapatkannya.

Fokus adalah kunci. Orang yang fokus pada satu hal, jauh lebih memiliki kemungkinan untuk berhasil, daripada orang yang membagi fokusnya pada banyak hal. Apabila kamu fokus pada satu hal, kamu akan mengerahkan seluruh waktu dan usaha untuk mengerjakan satu hal itu sampai benar-benar berhasil.

Hal ini berbeda dengan orang yang membagi fokusnya pada banyak hal. Ia tidak akan pernah fokus. Tugas satu belum selesai, ada tugas lainnya yang menunggu. Ini akan benar-benar membuatmu merasa kewalahan. Kamu mengerahkan waktu, usaha, dan upaya, untuk mengerjakan banyak hal yang mungkin tak pernah selesai. Belum sampai garis finish, eh kamu sudah tumbang. 

Penundaan adalah bukti bahwa kamu orang yang malas. Ia akan menunda banyak sekali pekerjaan demi hanya untuk mendapatkan kenyamanan sesaat untuk diri sendiri. Ia berpikir, daripada menuntaskan pekerjaan, lebih baik bersantai dan bersenang-senang. 

Ketika kamu menunda sesuatu, anggap saja, kamu sedang berutang. Kamu berutang pada waktu. Waktu yang seharusnya kamu gunakan untuk belajar ujian, malah kamu habiskan untuk bermain video game. Ketika tiba saatnya untuk melunasi utang itu, (dalam konteks ini adalah waktu ujian), kamu akan merasa kewalahan mengerjakan soal. Selanjutnya, kamu akan lebih banyak mendapatkan jawaban yang salah daripada jawaban yang benar.

Orang sukses tahu cara mengatur waktu. Ia paham kapan harus bekerja dan kapan harus beristirahat. Ia mengerti kapan waktunya untuk fokus pada pekerjaannya dan kapan membagi perhatian kepada keluarga. Apabila tidak bisa mengatur waktu dengan baik, maka itu sama saja membuang-buang waktu. Padahal waktu sangat berharga.

Waktu sama berharganya dengan emas. Bahkan lebih berharga dari emas. Ketika kamu kehilangan emas, ada kemungkinan bahwa kamu akan mendapatkan emasmu kembali. Namun jika kamu kehilangan waktu atau melewatkan waktu, tidak ada kemungkinan untuk mendapatkan waktu itu kembali. Kehidupan terus berjalan, begitu juga waktu. Ia berputar dan tidak bisa kembali.

Orang yang sukses itu dahulunya juga orang yang gagal, seorang pecundang. Ia menerima banyak sekali kegagalan dalam hidupnya. Bisnis gagal, menjadi pengangguran, diputuskan pacar, dan lain sebagainya. Namun, satu hal yang hebat dalam dirinya, ia tidak pernah menyerah. 

Orang sukses meyakini bahwa setiap kegagalan merupakan sebuah proses untuk tumbuh dan berkembang. Ia dibentuk dan dilatih oleh kegagalan mereka sendiri. Jatuh dan bangun, begitu seterusnya hingga kesuksesan datang. 

Selalu ada jalan dan kesempatan bagi orang yang tidak pernah menyerah. Seorang pencundang, orang yang gagal, juga memiliki kesempatan yang sama. Kesempatan untuk meraih setiap impiannya dan menjadi seorang pemenang. Sekarang kamu sudah tahu kan apa saja rahasia dari pecundang menjadi pemenang?