Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dicari keadilan di negeri ini. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Aku adalah bunga yang diinjak, dilukai dan dipatahkan
Aku terjebak dalam badai gelap,
Di mana setiap angin yang berembus adalah suara yang merendahkan
Tubuhku seperti daun yang terempas,
Sementara jiwaku terasa seperti bayang-bayang yang tak pernah dianggap ada
Aku terus terpuruk dalam bayang-bayang kesedihan,
Sementara si tuan menari bebas di panggung dunia

Aku kian mencari keadilan yang masih terombang-ambing di lautan tanpa tepi
Di tengah badai kekerasan yang melanda setiap kelopak,
Aku mencari sinar pelindung itu,
Apakah cakrawala itu masih cerah?

Aku menanti kehadiran cahaya di ujung terowongan,
Berharap polisi menjadi pelita yang menerangi jalan
Namun, setiap suara deru mesin uang mengalahkan nyanyian keadilan
Rasanya seperti membiarkan racun meresap ke dalam tubuh tanpa ada obat penawarnya
Sungguh hampa, seolah semua pasal hanyalah lukisan tanpa warna di dinding sejarah

Dianggap apakah aku ini?
Apakah hanya sekadar lukisan di dinding?
Aku mampu melahirkan bintang-bintang terang
Aku juga memberi kehidupan,
Seperti tanah subur yang menumbuhkan pohon-pohon
Masihkah kekerasan itu layak diterima oleh bunga yang seharusnya dilindungi, wahai tuan-tuan?

Editorial Team

Tonton lebih seru di