Dok.Pribadi/Bernardinus Amanda Nugraha
Tak sampai di situ saja. Ibu tiga anak telah menelurkan gagasan yang lain, yaitu pemberdayaan Orang dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) yang telah sembuh. Mereka juga dipekerjakan dengan berbagai peran di Rumah Berdaya, Jalan Hayam Wuruk.
Selain itu, ia juga menjadi penggagas Pemilihan Putra dan Putri Tuli berprestasi di Denpasar.
"Dampaknya ke orangtua, yang tadinya terbebani sekarang melihat anaknya berprestasi orang tuanya bangga sekali," lanjutnya.
Terbaru, ia berencana membuat mobil ceria (Cerita kita) di Denpasar. Konsepnya, mobil ini akan menjadi ruang konseling bagi warga di Denpasar. Rencananya, awal tahun depan akan diluncurkan.
Nantinya, dalam mobil ini akan ada seorang psikolog dan psikiater. Mereka akan menjadi konselor bagi siapapun yang membutuhkannya. Idenya muncul setelah melihat banyaknya fenomena negatif di media sosial. Misalnya, seorang remaja yang mengeluh dan menangis di media sosial karena putus cinta.
Setelah dievaluasi, ternyata fenomena tersebut karena mereka tak tahu harus mencurahkan hatinya kepada siapa. Untuk itu, mobil ini akan berada di car free day dan di acara-acara sekolah tiap harinya.
Ia berpendapat, fenomena tersebut karena para remaja ini tak memanfaatkan media sosial dengan bijak. Jadi penggunaan gadget yang berlebihan memang bisa sangat fatal. Mereka hanya fokus ke satu arah dan lebih individualis. Padahal menurutnya jika mau, manfaat positif media sosial sangat banyak.
"Teknologi itu bagai pisau bermata dua, bagaimana tergantung kita mau meenggunakan gadget yang sehat," katanya.
Jika ditarik ke hal positif, gawai dan teknologi bisa menjadi kombinasi yang sempurna. Ia bisa merangsang anak menjadi lebih kreatif. Misalnya, bisa untuk belajar dan bisa sebagai tempat blajar berjualan.
"Anak muda makin kreatif dan inovatif. Bagaimana sekarang menjadi pengusaha tak lagi butuh modal yang banyak. Ini jika digunakan ke hal positif," katanya.