I Wayan Suweca saat menerima penghargaan. (Gsj.org)
Sebagai seniman andal dan pendidik dalam bidang seni, I Wayan Suweca memiliki banyak murid. Murid-muridnya ini tidak hanya berasal dari Bali saja. Ada juga dari luar negeri. Beberapa murid yang berasal dari luar negeri adalah Michael Tenzer, Win Vitaley, Made Hood, dan Jun Pury.
Dari sekian banyak murid tersebut, ia hanya mewariskan ciri khas permainan kendang tunggal Bali kepada I Made Widana. Selain murid, I Made Widana adalah menantu dari I Wayan Suweca. Menurut I Wayan Suweca, menantunya ini telah berhasil mengembangkan ciri khas teknik permainan kendang tunggalnya.
Selain seniman, I Wayan Suweca juga dikenal sebagai kreator yang memiliki gagasan cemerlang. Ia menjadi tokoh penggagas lomba gender wayang di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB), penggagas pembentukan penabuh perempuan yang terinspirasi dari GSJ di San Fransisco, dan penggagas lomba mekendang tunggal yang saat ini sangat populer di kalangan remaja.
Dedikasinya dalam dunia seni ini, I Wayan Suweca mendapatkan beragam penghargaan seperti penghargaan Kerti Budaya dari Wali Kota Denpasar tahun 2014, penghargaaan Pengabdi Seni saat pelaksanaan PKB tahun 2017, dan piagam Dharma Kusuma dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali di tahun 2019. Selamat jalan sang maestro.