5 Keistimewaan di Balik Rasa Sakit, Terimalah Meski Berat

Ubahlah rasa sakitmu menjadi sebuah kekuatan!

Setiap manusia pasti merasakan rasa sakit dalam hidupnya, entah itu dari keluarganya, pasangan, teman, sahabat, dan sebagainya. Berpikir bahwa hidup ini penuh dengan masalah, kesedihan, kepedihan, bahkan mungkin saat masalah memuncak dan seakan-akan sudah tak mampu untuk menghadapinya. Putus asa.

Namun disadari atau tidak, justru rasa sakit tersebut yang selalu menguatkan. Rasa sakit tersebut yang justru menjadikan diri seseorang menjadi lebih baik. Buku dari Robert Russell yang berjudul The Power of Pain: Why a Life Without Pain is the Guarantee to True Suffering akan menjadikanmu berpikir, bahwa rasa sakit itu menuntunmu untuk menjadi kuat.

Baca Juga: Mengapa Orang Gak Tertarik Ekspos Dirinya di Medsos? Ini 5 Alasannya

Baca Juga: 5 Hal Ini Harus Kamu Biasakan Sebelum Usia 20 Tahun

1. Pain is our guardian

5 Keistimewaan di Balik Rasa Sakit, Terimalah Meski Beratilustrasi seseorang merasa sedih (unsplash.com/ericjamesward)

Rasa sakit adalah penjaga kita. Rasa sakit berfungsi untuk melindungi manusia dari tindakan yang merugikan. Tanpa disadari, rasa sakit di dalam tubuh manusia dapat berfungsi sebagai peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ketika seorang anak mendapatkan sebuah rasa sakit, misalnya dia meletakkan tangannya di atas api yang membuat tangan itu merasa panas. Kemudian anak tersebut merasakan panas, maka dia akan mengingat perasaan tersebut dan tidak akan mengulangi tindakannya lagi.

Begitu pula ketika seseorang ketika tertimpa masalah yang begitu sulit. Kalau dapat melewati masalah itu, maka ia akan terbiasa dengan masalah kecil, dan malah membuatnya tidak menyadari akan masalah itu.

Rasa sakit terhadap masalah yang telah dilalui itu menjadi penjaga terhadap permasalahan yang akan datang. Rasa sakit itu akan menjadi penguat untuk tetap berjuang.

2. No pain, no happiness

5 Keistimewaan di Balik Rasa Sakit, Terimalah Meski Beratilustrasi seseorang merasa sedih (unsplash.com/rruprrup)

Tidak ada rasa sakit, tidak akan ada kebahagiaan. Ketika seseorang sedang merasa sedih, maka ia akan memikirkan rasa senang dan bahagia. Perasaan sedih dan bahagia tidak dapat dipisahkan. Seseorang akan merasa bahagia ketika sudah merasakan rasa sakit. Rasa sakit akan sembuh dengan sendirinya dan tergantikan dengan kebahagiaan.

Seseorang tidak akan mengetahui tentang kebahagiaan, jika rasa sedih dan sakit tidak menimpanya. Seseorang akan melupakan kebahagiaan, jika rasa sakit tidak terjadi padanya. Seseorang akan bersyukur atas kebahagiaannya setelah ia terbebas dari rasa sakit yang telah mengungkungnya. Setelah seseorang merasakan rasa sakit, maka kebahagiaan akan menyambut orang tersebut.

3. Avoiding pain leads to more suffering

5 Keistimewaan di Balik Rasa Sakit, Terimalah Meski Beratilustrasi seseorang sedang menangis (unsplash.com/kaimantha)

Menghindari rasa sakit menyebabkan lebih banyak penderitaan. Jangan pernah berpikir bahwa ketika lari dari masalah yang sangat berat, maka kita akan terhindar dari masalah itu. Justru semakin menghindari masalah, kamu akan mendapatkan masalah yang berat lainnya. Rasa sakit tidak akan bisa dihindari, dan akan terus menimpa seorang manusia.

Rasa sakit harus diterima dengan hal yang positif. Rasa sakit atau bekas luka yang seseorang terima, sering berfungsi sebagai pengingat dan pelajaran. Seseorang akan terus belajar terhadap permasalahan yang pernah ia terima untuk menuju sesuatu yang lebih baik bagi dirinya.

4. Allow room for the inevitable

5 Keistimewaan di Balik Rasa Sakit, Terimalah Meski Beratilustrasi seseorang sedang menangis (unsplash.com/kj2018)

Setiap orang harus belajar untuk menerima rasa sakit yang ia rasakan. Menerima rasa sakit merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi seseorang untuk tumbuh dan berkembang. Menerima dan merasakan sakit membuat seseorang merasakan menjadi manusia sesungguhnya. Menerima rasa sakit bukanlah suatu kelemahan. Yang termasuk kelemahan ialah jika seseorang mencoba untuk menyalahkan rasa sakitnya kepada orang lain, dan berharap bisa meringankan rasa sakit yang dideritanya itu.

Satu cara untuk menerima rasa sakit adalah dengan introspeksi diri. Bagaimana kita bisa belajar dan berkembang? Apa yang menjadi akar dari rasa sakit itu? Apakah rasa sakit itu lebih merupakan korelasi dengan perasaan kita yang sedang kalut?

5. Pain hurts, but numbness would be worse

5 Keistimewaan di Balik Rasa Sakit, Terimalah Meski Beratilustrasi seseorang merasa sedih (unsplash.com/benhershey)

Rasa sakit akan terasa sakit, tapi mati rasa akan lebih buruk. Ketika seseorang ingin memiliki kehidupan yang bahagia dan sukses, maka dia harus merasakan lebih dahulu rasa sakit dan kegagalan. Karena pada saat seseorang telah merasakan rasa sakit dan kegagalan, maka orang tersebut akan belajar bagaimana cara berbuat lebih baik untuk ke depannya.

Seorang manusia adalah orang terkuat untuk dirinya sendiri karena menghadapi berbagai hal dalam hidupnya. Jadi, jika kita terluka atau marah dan sedih, terimalah keadaan tersebut, akui itu semua. Biarkan diri kita sendiri yang merenungkan semua hal yang terjadi. Mulailah belajar dari rasa sakit itu semua.

Setiap orang pasti merasakan rasa sakit dalam dirinya. Jangan pernah menyalahkan rasa sakit itu. Justru, kita harus merasa bersyukur terhadap rasa sakit dan menerimanya dengan tulus. Kita dapat belajar, berkembang, dan menjadi kuat karena rasa sakit itu. Dengan menjelajahi rasa sakit, kita akan meningkatkan kesadaran terhadap diri sendiri. Maka dari itu, mulailah cintai rasa sakitmu karena dengan begitu, rasa bahagia akan menyambutmu.

Primadani Putri Photo Community Writer Primadani Putri

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya