ilustrasi pribadi tangguh (pexels.com/Evelina Zhu)
Gak semua orang akan selalu sejalan denganmu, karena mereka juga punya pilihan. Ketika ada yang merendahkanmu, sebagai upaya menyayangi diri, maka jangan mendendam, tapi berikanlah mereka maaf. Tetaplah tangguh menghadapi orang yang angkuh. Jangan kotori hati dan pikiranmu dengan bereaksi yang sama. Biarkan saja, mulai menjaga jarak itu lebih bijak.
Pola menyayangi diri yang membahagiakan adalah dengan menyadari bahwa kamu gak bisa menyenangkan hati semua orang. Namun, satu hal yang pasti bisa kamu lakukan dalam menghadapinya sebagai wujud rasa cinta kepada diri, yaitu dengan memberikan respons positif. Sehingga kamu gak akan terpengaruh emosinya, dan bisa tetap berjalan dengan riang gembira. Ketika ada yang merendahkanmu karena gak sesuai standarnya, biarkan saja. Tetaplah menjadi versi terbaik sesuai standarmu sendiri.
Setelah membaca dan memahaminya, masihkah kamu mengira, bahwa dengan maunya menang sendiri hingga gak peduli terhadap orang lain adalah pola yang sehat dalam menyayangi diri? Sesaat mungkin senang, karena kamu gak terusik oleh kehadiran orang, sehingga bisa fokus mencintai diri. Namun, selalu menyendiri dan enggan bersosialisasi adalah bentuk tindakan menyiksa diri.
Sisi empatimu akan terus menurun, hingga gak bisa merasakan cinta dari sumber lainnya seperti perhatian dan relasi positif dengan orang lain. Sekarang perbaiki pola pikirmu tentang cara menyayangi diri, supaya gak terjebak dalam pemahaman yang keliru, di mana dampaknya malah mengurangi rasa bahagia dan empatimu.