Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Ilustrasi seksualitas. (unsplash.com/Womanizer Toys)

Membicarakan seks di kalangan remaja bukan sesuatu yang baru lagi, apalagi di era digital seperti sekarang, segala informasi bisa didapat secara mudah.

Hal ini juga yang menyebabkan para remaja mendapatkan informasi seks dari sumber yang tidak jelas. Sehingga banyak beredar mitos-mitos seks yang dipercaya kebenarannya di masyarakat.

Begitu juga dengan remaja di Bali, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) di Departemen Andrologi dan Seksologi, dr Oka Negara MBiomed FIAS, banyak sekali remaja yang menanyakan mitos tentang seks. Apa saja? Berikut ini mitos tentang seks yang sering ditanyakan remaja di Bali ke Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia cabang Denpasar ini.

1. Apakah meloncat-loncat setelah berhubungan seks tidak akan menyebabkan kehamilan?

Ilustrasi loncat. (unsplash.com/bruce mars)

Meloncat-loncat setelah berhubungan seksual menyebabkan sperma akan jatuh dan tidak dapat masuk ke dalam vagina. Cara ini sering dipercaya untuk mencegah kehamilan.

Faktanya, ketika sudah memasuki vagina, maka sperma akan mencari sel telur yang telah matang untuk dibuahi. Loncat-loncat tidak akan mengeluarkan sperma, sehingga tetap ada kemungkinan terjadinya pembuahan atau kehamilan.

2. Apakah berhubungan seks dengan pacar merupakan bukti cinta?

Editorial Team

Tonton lebih seru di