"Dek kalau mau usaha, pertama harus jujur. Apapun bentuk usaha itu."
Kata-kata yang dilontarkan oleh ibunya itu sesungguhnya didengar Kaori, sapaan akrab Ni Kadek Winnie Kaori Intan Mahkota, ketika dirinya masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Namun ternyata bekal nasihat itu terus terngiang sampai sekarang. Kalimat itu pula yang menjadi pegangannya sejak awal membangun usaha hingga semakin berkembang.
Gianyar, IDN Times - Saat kecil, Kaori menyaksikan sendiri bagaimana ibunya memulai dan membangun usaha membuat wig. Puluhan perempuan yang tidak bekerja diberdayakan. Hasilnya, produk wig tersebut bahkan sampai diekspor ke Eropa.
Kemandirian dan daya juang sang Ibu pun seakan kuat terpatri pada sosok Kaori. Selama 11 tahun membangun usaha, diawali dengan pembuatan dupa pada tahun 2010, kini dia memimpin lima divisi usaha (Dupa, air, minyak goreng, beras, dan koperasi yang masih dalam proses perizinan) di bawah naungan Kaori Group. Ketika ditemui IDN Times di kantornya Jalan Raya Mas, Ubud, Kabupaten Gianyar, Rabu (8/9/2021), Kaori mengakui dirinya banyak belajar dari ibunya yang single parent, namun berhasil membangun usaha.
Begitu pula ketika dirinya menemui tantangan dan dirundung. Pada tahun-tahun awal menjalankan usaha, tidak sedikit yang mempertanyakan, mengapa menantu seorang Gubernur Bali ke-8 (Periode 2008–2018), I Made Mangku Pastika, justru jualan dupa? Namun Kaori tak membiarkan kata-kata itu membuatnya berhenti berusaha dan patah semangat. Hanya ada satu tekad di dalam diri yakni mandiri dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
"Saya di sini mau mandiri, bukan menempel nama besar orang."