ilustrasi orang penasaran (unsplash.com/carsten carlsson)
Selain privasi, setiap orang rasanya juga memiliki berbagai macam urusan tersendiri. Tidak selalu sama, urusan satu orang dengan yang lainnya bisa jadi berbeda, tergantung bagaimana keadaan mereka pada saat itu. Di situasi tersebut, pastinya mereka juga ingin memecahkan dan menyelesaikan sendiri masalah tersebut tanpa gangguan.
Namun sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan banyak orang, rasanya tidak mengherankan jika urusan kita terdengar oleh orang lain. Sayangnya selain hal-hal baik, situasi tersebut juga sering menimbulkan desas-desus, kepo akan masalah orang lain berlebihan, hingga keinginan menghakimi. Misalnya kebiasaan bergosip tanpa cari fakta yang sebenarnya, memberikan saran pada orang yang tidak meminta, dan sebagainya.
Meskipun mungkin tujuannya baik dan ingin membantu, namun bisa jadi hal tersebut justru menimbulkan ketidaknyamanan. Bukan hanya itu, mencampuri urusan orang lain sebenarnya juga merupakan perbuatan tercela dan tidak disukai, sehingga harus dihentikan. Solusinya, dibanding ikut campur urusan orang lain, akan lebih baik jika kita fokus pada pengembangan diri sendiri, menyibukkan diri, atau meminta izin sebelum melakukan intervensi.
Kesimpulannya, hidup di tengah masyarakat dengan berbagai macam latar belakang, tentu saja akan ada banyak sekali perbedaan. Meskipun demikian, bukan berarti perbedaan ini menjadi alasan untuk kita saling merendahkan. Untuk itu, perlu adanya sikap toleransi dan prinsip yang baik dari dalam diri sendiri terlebih dahulu.