Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak kecil (pexels.com/Luis Zambrano)

Sebelum tumbuh dewasa, kita dulunya adalah sosok anak kecil polos yang punya keingintahuan besar. Imajinasi kita di kala itu pun masih tergolong besar, penuh dengan pemikiran-pemikiran yang aneh dan tidak terduga.

Untuk membangkitkan memorimu, Berikut ini disajikan lima daftar pemikiran absurd yang pernah muncul di benak masa kecil. Kamu pasti pernah berpikiran seperti ini juga, kan?

1. Berpikir kalau televisi ada sosok nyata di dalamnya

ilustrasi televisi tabung (unsplash.com/Jason Leung)

Pemikiran ini biasanya hadir buat mereka yang memiliki televisi tabung di rumahnya. Sebagai anak kecil, kita dahulu berpikir bahwa orang-orang yang muncul di layar televisi, sebenarnya terperangkap di dalam benda tersebut.

Alhasil, terkadang kita bakal mengintip ke sela-sela bagian dalam televisi untuk melihat, apakah ada aktor yang sedang berlakon di sana. Namun apa daya, bukannya sosok nyata yang ditemui, justru malah panas dari televisi tabung yang kita rasakan.

2. Berpikir kalau para aktor di televisi itu sebenarnya tidak sedang berakting

ilustrasi tayangan televisi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam sebuah tayangan televisi, umumnya terdapat beberapa pembagian karakter. Ada yang menjadi pihak baik dan ada pula yang berperan sebagai sosok jahat. Dalam pandangan kita sebagai anak kecil beranggapan, bahwa semua adegan yang terjadi di sinetron hingga drama itu, sebenarnya merupakan kejadian nyata yang disiarkan secara langsung lewat layar televisi.

Akhirnya, hal ini pun menimbulkan pemikiran bahwa segala sifat yang dimiliki oleh para tokoh cerita itu, sebenarnya merupakan sifat mereka yang sesungguhnya. Padahal, aslinya mereka hanya sedang berakting saja. Hayo, siapa dari kamu yang pernah berpikiran seperti ini?

3. Berpikir kalau mainan dapat bergerak saat kamu tidak melihatnya

ilustrasi anak kecil dan mainannya (pexels.com/George Chambers)

Kamu pasti sudah gak asing dengan film Toy Story. Satu film animasi legendaris ini punya plot cerita menarik, di mana para karakter mainan di dalamnya dapat berbicara dan beraktivitas layaknya seorang manusia.

Mungkin ada beberapa dari kamu yang pernah menyaksikan film ini sewaktu kecil. Lalu berpikiran bahwa semua mainan yang kamu miliki, pasti dapat bergerak saat kamu sedang tidak melihat dan mengawasinya. Benar begitu?

4. Berpikir bahwa dunia dulunya berwarna hitam putih

ilustrasi foto jadul (unsplash.com/Laura Fuhrman)

Pemikiran ini umumnya hadir setelah melihat foto jadul, di mana foto-foto yang ada secara keseluruhan hanya terdiri dari dua warna sederhana, hitam dan putih. Semasa kecil dulu, mungkin kamu merasa heran dengan foto yang meskipun telah dicetak, namun tidak berwarna.

Padahal, dunia asli yang kamu tempati pun sebenarnya punya banyak warna yang melingkupinya. Apakah itu artinya, dunia di masa lampau hanya terdiri dari warna hitam dan putih saja? Kalau diingat lagi, pemikiran tersebut memang terkesan konyol.

Tapi setelah dewasa, tentu kamu sudah tahu bahwa teknologi pengolahan gambar di zaman dulu, belum mampu menciptakan gambar atau foto yang berwarna. Itulah sebabnya, kebanyakan foto hanya akan hadir dalam warna monokrom.

5. Berpikir bahwa biji buah dapat tumbuh di dalam perut

ilustrasi biji buah semangka (pexels.com/Jill Wellington)

Entah siapa yang memulainya pertama kali. Namun yang jelas, saat kecil dulu kamu pasti pernah mendengar desas-desus bahwa ketika tidak sengaja menelan biji buah, entah itu semangka atau buah lainnya, maka akan tumbuh di dalam perut.

Apakah hal itu benar? Tentu tidak, ya. Faktanya, sebuah biji gak akan mampu tumbuh di dalam perut manusia. Jadi, setelah ini jangan terkecoh lagi.

Sebenarnya masih ada banyak sekali pemikiran absurd di masa kecil yang tidak disebutkan pada artikel ini. Pemikiran di atas dapat hadir karena banyak alasan, seperti faktor lingkungan, tayangan di televisi, peran keluarga, dan sebagainya. Selain itu, karena pola pikir anak kecil masih belum terlalu logis, akhirnya mereka dapat dengan mudah tenggelam dalam imajinasi mereka sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team