Ilustrasi Ida I Dewa Agung Istri Kanya saat memimpin pasukan Kerajaan Klungkung. (YouTube.com/Sasha Citra Utami)
Ida I Dewa Agung Istri Kanya atau yang dikenal dengan nama Anak Agung Istri Kanya merupakan keturunan Raja Sri Kresna Kepakisan, Raja Samprangan. Namanya dikenal saat intervensi militer atau serangan Belanda ke Kerajaan Klungkung pada 1849.
Ia adalah seorang perempuan yang gagah berani menghadapi gempuran tentara Belanda yang dipimpin oleh Andreas Victor Michiels, seorang jenderal perang Belanda.
Ida I Dewa Agung Istri Kanya mendapat julukan Raja Keras Kepala oleh pihak Belanda karena tidak mau menyerah dan menuruti kehendak dari Belanda. Sebagai seorang raja, ia memimpin pasukannya untuk menghadapi serangan tentara Belanda. Dengan semangat pantang menyerah, Ida I Dewa Agung Istri Kanya berhasil membunuh Andreas Victor Michiels, serta memukul mundur tentara Belanda.
Selama di bawah kepemimpinan Ida I Dewa Agung Istri Kanya, Belanda tidak pernah berhasil menguasai wilayah Klungkung. Pada 1868, Ida I Dewa Agung Istri Kanya wafat dan digantikan oleh sepupunya, Ida Dewa Agung Putra III. Belanda kemudian menguasai wilayah Klungkung pada 1908.