Penulis novel, Hilman Hariwijaya, meninggal dunia Rabu (9/3/2022) lalu. Berbicara soal Hilman, tak lepas dari karya novelnya yang mewakili permasalahan generasi muda dengan cara ringan dan kocak.
Meski karyanya rilis di era 1980-1990an, namun alur ceritanya masih sangat relate dengan kehidupan generasi muda jika dibaca di era sekarang.
Berikut lima karya Hilman Hariwijaya yang tidak lekang oleh waktu, dan bisa kamu jadikan list untuk bacaan di akhir pekan.
Satu karya novel pertama dari Hilman adalah Lupus. Novel inilah yang membuat namanya dikenal luas oleh pembaca di seluruh Indonesia. Lupus pertama kali diterbitkan November 1986 dengan judul "Tangkaplah Daku Kau Kujitak".
Tokohnya digambarkan sebagai anak yatim yang masih duduk di bangku SMA. Untuk mendapatkan uang jajan lebih dan membantu sang Mami (Ibunya), Lupus bekerja sebagai wartawan muda di majalah HAI. Lupus identik dengan permen karet dan rambut jambul. Teman-temannya menyukai Lupus karena tingkah laku dia yang konyol dan ramah.
Lupus memiliki satu orang adik perempuan bernama Lulu. Seperti pemuda pada umumnya, Lupus selalu disibukkan oleh urusan sekolah dan masalah asmara. Persahabatannya dengan Boim dan Gusur juga menjadikan warna tersendiri dari cerita Lupus.
Selain Lupus, bersama Boim LeBon, Hilman juga membuat Lupus ABG yang menceritakan kisah Lupus semasa SMP, dan Lupus Kecil yang menceritakan kisah Lupus semasa SD. Dalam kedua novel series ini, ayah Lupus yang dipanggil papi diceritakan masih hidup.
Lupus terdiri dari 29 buku, Lupus ABG terdiri dari 16 buku, dan Lupus Kecil terdiri dari 14 buku.
Selain Lupus, novel karya Hilman yang dikenal luas adalah Olga. Novel ini pertama kali terbit pada Juli 1990 dengan judul Olga Sepatu Roda. Layaknya siswi SMA, Olga juga memiliki hobi yaitu bersepatu roda. Kemana pun dia pergi, Olga selalu memakai sepatu rodanya ke mana-mana. Ia dideskripsikan memiliki paras yang menawan, dan menjadi penyiar radio Ga Ga. Sehingga banyak yang menyukainya.
Olga memiliki sahabat tajir bernama Wina. Dalam novel, Olga menjalin kasih dengan Andi yang sempat ditentang oleh sang Papi. Selain itu tingkah laku Somad, pemuda asli betawi yang naksir berat pada Olga, juga menyajikan humor tersendiri. Novel Olga terdiri dari 13 buku.
Novel Keluarga Hantu merupakan karya kolaborasi antara Hilman dan Boim LeBon yang terbit tahun 1992 dengan judul Napak Tilas Para Hantu. Novel ini mengisahkan tentang Luyut, anak hantu yang ingin mencoba bergaul dengan manusia, namun ditentang oleh Nates (Ayah) dan Kanalitnuk (Ibu).
Hilman dan Boim membuat novel ini karena alasan sama-sama penakut. Akhirnya mereka membuat kisah hantu yang baik hati supaya pembaca, syukur-syukur mereka berdua, juga tidak takut hantu lagi.
Boim menambahkan, novel ini memuat pesan jika persahabatan itu sebenarnya bukan hanya monopoli antara dua anak manusia saja. Tetapi juga bisa saja antara anak manusia dan anak binatang, atau bahkan antara anak manusia dan anak hantu. Novel Keluarga Hantu ini hanya terdiri dari dua judul saja.
Hilman berkolaborasi dengan A Mahendra dalam novel ini. Novel Vanya terbit pertama kali pada September 1994 dengan judul Kenduri Karet. Menceritakan tentang Vanya, seorang mahasiswi asal Jakarta yang merantau ke Bandung untuk kuliah.
Dari sinilah cerita Vanya bermula. Kehidupan Vanya di kosannya selalu punya cerita tersendiri. Mulai dari mengejar ayam tetangga di saat kiriman bulanannya telat, merekayasa gosip biar pada musuhan, kirim-kiriman surat saat suntuk kuliah, ngerjain penjaga kos yang kaku, dan segala kejadian konyol lainnya. Novel Vanya terdiri dari enam judul.
Vladd adalah novel berseri karya Hilman yang ditulis bersama A Mahendra. Novel ini menceritakan mengenai Vladd seorang pelajar SD yang genius. Buku pertamanya terbit pada 1998 dengan judul Remote Control Boy.
Vladd diceritakan sebagai anak jenius yang lebih sering menyendiri di dalam kamar. Ia memang dijauhi oleh teman-temannya. Karena badannya ceking dan berkaca mata yang setebal pantat botol. Belum lagi rambutnya yang jabrik.
Orangtua Vladd adalah konglomerat super sibuk, hingga membuat Vladd akhirnya hanya berteman akrab dengan komputer di kamar yang dibikin serba canggih. Namun Vladd ternyata bukan anak biasa. Ia anak yang jenius. Satu penemuan teristimewanya adalah remote control yang bisa mengontrol manusia. Series Vladd sendiri terdiri dari tiga judul.
Itulah lima novel karya Hilman Hariwijaya yang relate di kehidupan sekarang. Mana nih yang membuatmu ingin membacanya di akhir pekan?