Nostalgia dengan 7 Buku Harry Potter di Awal Tahun 2022

Harry Potter adalah anak usia 11 tahun yatim piatu. Ia tinggal bersama keluarga bibi kandungnya, Petunia atau keluarga Dursley. Harry tidak pernah mengerti mengapa bibi dan keluarganya tidak menyukainya. Tidak pernah ada kasih sayang selama Harry dibesarkan di keluarga tersebut. Ia mendapatkan barang-barang bekas yang dipakai anak keluarga Dursley. Harry bahkan harus tidur di ruangan sempit di bawah tangga.

Sampai suatu ketika sebuah surat yang diantar oleh burung hantu mengubah nasib Harry. Surat itu berisi pemberitahuan bahwa ia diterima di sekolah sihir Hogwarts. Di sinilah petualangan Harry Potter dimulai. Ia bertemu teman baru yang menjadi sahabatnya, Ron Weasley dan Hermione Granger dan menemukan bakatnya pada olahraga dunia sihir. Akhirnya Harry juga mengetahui latar belakang keluarganya, arti luka berbentuk petir di dahinya, dan tentu saja musuh terbesar dunia sihir yang membuat dirinya menjadi yatim piatu, Voldemort.

Pada buku ke-2, Harry Potter and The Chamber of Secrets adalah tahun ke-2 Harry bersekolah di Hogwarts. Harry tentu saja menunggu-nunggu waktu untuk masuk sekolah lagi. Namun, ketika mendekati hari sekolah, datang mahluk sihir yang mengaku sebagai peri rumah bernama Dobby. Ia melarang Harry untuk kembali ke Hogwarts karena jika ia kembali, malapetaka akan menimpanya.

Tidak percaya akan peringatan Dobby, Harry tentu tetap kembali ke Hogwarts. Namun seperti kata Dobby, malapetaka terus mengekori Harry dan bencana besar pun terjadi di sekolah Hogwarts di mana banyak siswa menjadi batu.

Harry Potter bersama dua sahabatnya berusaha memecahkan misteri di balik malapetaka ini. Pada tahun yang sama, Harry pun mengetahui kesamaan bakatnya dengan Voldemort.

Harry Potter tidak pernah tahu secara detail bagaimana orangtuanya terbunuh. Ia hanya tahu bahwa Voldemort lah yang membunuh orangtuanya. Namun ia kemudian mendapatkan informasi ada seseorang bernama Sirius Black yang ditahan selama 12 tahun di penjara Azkaban lah yang membantu Voldemort untuk menemukan tempat persembunyian orangtuanya. Sirius Black diberitakan berhasil membobol Azkaban dan menghilang. 

Tetapi semua orang di dunia sihir tahu, tujuan Sirius Black hanya satu yaitu kembali ke Hogwarts untuk menemukan Harry Potter. Di buku ini, kita diajak untuk lebih dalam mengetahui kisah sekolah ayah Harry, James Potter, serta membongkar identitas pengkhianat yang ternyata selalu ada di dekat Harry. 

Di buku ke-4 ini, Harry pertama kali menonton Piala Dunia Quiddicth. Namun akhir dari acara ini tidak berlangsung dengan baik. Timbul kekacauan dengan diakhiri munculnya simbol tanda kegelapan, tanda yang menyatakan kebangkitan dari Voldemort.

Dalam buku ini diceritakan Harry sudah beranjak remaja dan mulai jatuh cinta. Siapa gadis yang beruntung mendapatkan hati Harry? Tetapi selain pusing dengan kisah cintanya, Harry tiba-tiba menjadi salah satu peserta turnamen Triwizard. Ia tidak pernah menyangka, lewat turnamen ini ia berhadapan langsung dengan pembunuh orangtuanya, Voldemort. 

Tahun ke-5 Harry Potter di Hogwarts dirasakan Harry sebagai tahun yang paling nelangsa selama ia bersekolah di sana. Pertama kalinya ia tidak ingin berada di Hogwarts. Kisah cintanya tidak berjalan mulus, musuh bebuyutannya di sekolah, Draco Malfoy, terus menerus mengajaknya bersiteru hingga posisinya sebagai seeker tim Quiddicth Gryffindor terancam.

Ujian OWL yang menegangkan dan bekas luka di dahinya terus menerus sakit semenjak Voldemort kembali. Sampai pada puncaknya Harry harus dihadapkan oleh Pelahap Maut. Harry juga harus menyaksikan kematian orang yang amat dicintainya.  

Dalam buku ke-6, Harry resmi menjadi Kapten tim Quiddicth Gryfindor. Banyak siswi Hogwarts yang menuliskan surat cinta padanya. Sayangnya Harry hanya tertarik pada satu orang gadis saja. Pada cerita kali ini Harry juga menyaksikan kematian orang terpenting dalam kehidupannya.

Tahun ke-6 ini selain mendapatan pelajaran privat dari Kepala Sekolah Hogwarts, Dumbledore, Harry juga harus mengejar ketinggalannya di mata pelajaran Ramuan jika ingin meniti karir menjadi Auror. Secara kebetulan pula Harry menemukan buku ramuan milik Half Blood Prince yang membuatnya mendapatkan nilai tertinggi di Ramuan. Siapakah identitas dari Half Blood Prince ini? 

Dumbledore memberitahu Harry, untuk bisa mengalahkan Voldemort ia harus mencari Horcrux. Di benda ini Voldemort menyimpan jiwanya yang sudah dipecah. Total ada enam Horcrux, dua sudah dimusnahkan. Harry tidak punya informasi detail di mana ia harus mencari empat Horcrux lainnya.

Akhirnya dibantu oleh Ron dan Hermione, tiga trio ini memulai petualangan mencari Horcrux tersebut. Di tengah kejaran para Pelahap Maut, Harry tidak tahu jika masih ada Horcrux ke-7 yang harus ia cari agar bisa mengalahkan Voldemort.

Nah itulah tujuh buku kisah petualangan Harry Potter. Mana aja nih yang sudah kalian baca?