Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Etika Pinjam Uang Kepada Teman yang Sering diremehkan

ilustrasi meminjam uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Terkadang dalam beberapa alasan dan kondisi yang mendesak membuat seseorang terpaksa harus meminjam uang. Selain keluarga, ketika membutuhkan bantuan, orang yang kamu hubungi pertama adalah teman terdekat.

Teman dekat yang sudah mengenalmu dengan baik tentu bersedia membantu dalam kondisi sulit. Namun bukan berarti kamu bisa meminjam uangnya sembarangan ya. Gak sedikit pertemanan rusak karena salah paham dalam persoalan meminjam uang, lho!

Nah, ada beberapa etika yang perlu kamu pahami agar gak menimbulkan masalah di kemudian hari. Gak mau kan pertemananmu retak hanya karena masalah uang? Berikut ini enam etika meminjam uang kepada teman.

1. Meminjam uang kepada teman hanya ketika kondisimu mendesak dan darurat

ilustrasi perempuan duduk (pexels.com/RODNAE Productions)

Etika pertama yang harus kamu pahami yaitu meminjam uang ketika dalam kondisi yang mendesak dan darurat saja. Hal ini bertujuan untuk menghindari kebiasaan berutang kepada teman.

Jangan sampai meminjam uang kepada teman hanya untuk gaya hidup, atau semata-mata memenuhi keinginanmu saja. Lebih baik berkata sejujurnya mengenai kondisimu yang sebenarnya, dan alasan sampai harus meminjam uang.

2. Pahami kondisi temanmu yang akan dipinjami uang

ilustrasi perempuan duduk (pexels.com/SHVETS production)

Selanjutnya, etika yang gak kalah penting adalah memahami kondisi teman yang mau kamu pinjam uangnya. Pastikan temanmu dalam kondisi keuangan yang stabil dan cukup memenuhi kebutuhannya.

Jangan sampai malah menambah beban teman yang kondisi keuangannya juga gak stabil. Selain itu, hindari juga memaksa teman untuk meminjamkan uangnya jika dia mengatakan tidak bisa.

3. Beri kejelasan kapan kamu sanggup membayar utang

ilustrasi dua pria (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Memberikan kejelasan waktu kesanggupan untuk membayar utang juga menjadi etika yang penting. Jangan terlalu santai dan menganggap sepele utang hanya karena kamu meminjamnya pada teman dekat.

Apa pun alasannya, utang adalah kewajiban yang harus dibayar. Jadi buatlah perencanaan kapan kamu bisa membayar dan segera beritahu temanmu.

4. Jangan berfoya-foya ketika belum mengembalikan uang

ilustrasi perempuan selfie (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jagalah kepercayaan temanmu dengan baik. Bisa jadi dia juga sedang membutuhkan uang. Namun karena peduli denganmu, sehingga dia rela meminjamkan uangnya terlebih dahulu sambil menunggu waktu yang kamu janjikan untuk mengembalikan.

Jadi jangan berfoya-foya atau liburan, apalagi sampai pamer di media sosial jika kamu belum mengembalikan uangnya. Nyatanya, hal ini seringkali menimbulkan salah paham sehingga bisa membuat temanmu kecewa. Di sinilah kamu diuji untuk belajar bertanggung jawab.

5. Jangan marah ketika temanmu menagih utang

ilustrasi dua perempuan marah (pexels.com/Liza Summer)

Pernahkah kamu mendengar istilah yang berutang lebih galak ketika ditagih? Ini fakta terjadi dan sangat menyebalkan. Jangan sampai kamu seperti ini, ya! Etika yang perlu kamu lakukan adalah jangan marah ketika dia menagih janji.

Mungkin saja dia menagih uangnya sesuai janji durasi pengembalianmu, atau memang karena ada keperluan mendesak yang harus dia bayar. Makanya gak ada alasan lagi kamu marah ketika teman menagih utang. Malah itu adalah kewajibanmu untuk membayar tepat waktu.

6. Membuat perjanjian tertulis

ilustrasi dua pria duduk (pexels.com/Laura Tancredi)

Etika yang satu ini sepertinya sangat jarang dilakukan ya ketika meminjam uang kepada teman. Sebenarnya membuat perjanjian tertulis juga bisa dilakukan, apalagi jika nominalnya sangat besar.

Hal ini bukan semata-mata karena curiga dan gak percaya, tapi untuk menghindari perselisihan di kemudian hari. Dengan adanya perjanjian tertulis, kedua belah pihak bisa menjalankan hak dan kewajibannya masing-masing.

Nah, itulah tadi beberapa etika meminjam uang ke teman. Meskipun teman dekat, kamu tetap harus menghargai kepercayaan yang sudah dia berikan. Ingat, utang memiliki unsur kewajiban untuk dikembalikan. Jangan sampai hubungan pertemanan rusak karena masalah uang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us