Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hotstar.com

Kisah Mahabharata memberikan banyak pesan tentang kehidupan. Setiap tokoh yang berperan di dalamnya selalu menyelipkan nasihat. Apalagi ketika perang Bharatayuda antara saudara sepupu, yakni Pandawa dan Kurawa (Dinasti Kuru) di medan Kuruksetra. Banyak pencerahan yang bisa diambil dan dijadikan sebagai pedoman hidup.

Tiga panglima perang hebat yaitu Kakek Bhisma, Guru Drona, dan Ksatria Karna termasuk orang-orang yang mendapat pesan mendalam. Ketiga tokoh tersebut sebenarnya memiliki jiwa yang baik. Namun karena meninggalkan kebenaran dan pengetahuan yang sejati, mereka malah berada di pihak Kurawa yang jelas-jelas banyak melakukan ketidakbenaran sepanjang hidupnya.

Satu tokoh yang mendapatkan wejangan Sri Krishna adalah Ksatria Karna. Karna merupakan lawan yang sepadan untuk menantang Arjuna. Namun sayang, kisah hidupnya tak seindah Pandawa. Sejak kecil ia dibuang oleh ibunya, Dewi Kunti (Ibu dari Pandawa) karena suatu kesalahan sebelum pernikahan. Selama hidupnya, Karna ditimpa kemalangan karena tidak diterima oleh masyarakat.

Ia pun tak bisa membuat keputusan yang tepat. Ia malah memihak Kurawa di medan perang. Hal ini karena dia memiliki ikatan persahabatan dengan Duryodana, dan tak kuasa untuk menolaknya. Bahkan, Duryodana mengangkatnya menjadi raja di kerajaan Angga. Sehingga membuat Karna semakin memiliki hutang budi kepada Duryodana.

Di dalam pertempuran Bharatayuda, Sri Krisna pun memberikan wejangan (Nasihat) pada Karna sebelum akhirnya ikhlas menerima kematiannya.

1. Karna dibuang karena Dewi Kunti coba-coba mengucapkan mantra pemberian Rsi Durwasa. Akibatnya, Dewi Kunti memiliki anak sebelum ia menikah

Pinterest.com/Desakdek Ratna

Kisah Karna memang malang sejak awal. Sejak dilahirkan, ia harus dibuang oleh ibunya sendiri, Dewi Kunti. Dalam Epos Mahabharata diceritakan, bahwa Dewi Kunti diberikan hadiah mantra oleh Rsi Durwasa, yakni ilmu mantra untuk memanggil para dewa. Karena penasaran, Dewi Kunti mencoba mantra tersebut untuk memanggil Dewa Surya.

Dewa Surya hadir di hadapannya. Sebagai akibatnya, Dewa Surya menganugerahi Kunti seorang anak bernama Karna. Sejak lahir, Karna sudah dibekali perlengkapan perang seperti perisai, anting, dan kalung pemberian Dewa Surya. Namun Kunti menolaknya karena ia mengaku hanya ingin mencoba ilmu tersebut. Pemberian Dewa Surya pun tidak dapat dikembalikan. Akhirnya Kunti memiliki anak sebelum menikah.

Kunti kalut lantaran dirinya belum menikah tapi sudah memiliki seorang anak. Kunti takut hal ini membawa aib bagi keluarganya. Untuk menjaga nama baik keluarga, terutama ayahnya yang menjadi raja di Kerajaan Kuntiboja, Kunti terpaksa membuang Karna.

Karna terbawa arus sungai dan ditemukan oleh seorang kusir kereta kerajaan Dinasti Kuru bernama Adirata. Karna diasuh oleh Adirata dan istrinya, Radha. Karna pun dikenal dengan nama lain yakni Radheya atau anak Radha.

2. Karna ingin menjadi seorang ksatria. Namun kala itu masyarakat menolaknya karena merupakan anak seorang kusir

Editorial Team

Tonton lebih seru di