5 Cara Komunikasi dengan Orang Baru biar Peka

Merawat hubungan baik dengan orang baru itu gak gampang

Ketika bertemu dengan orang baru, kita ingin membuat kesan baik dan membangun hubungan yang harmonis. Namun, terkadang tidak disadari bahwa cara kita berkomunikasi bisa menimbulkan masalah atau kesalahpahaman.

Ada beberapa orang yang tidak peka terhadap lawan bicaranya. Apa saja kesalahan-kesalahan itu dan bagaimana cara menghindarinya? Simak ulasannya di bawah ini.

Baca Juga: 5 Cara Mendeteksi Bohong dalam Komunikasi

Baca Juga: 5 Cara Keluar dari Rasa Terasing dan Sendirian, Cobalah

1. Gunakan bahasa "kita" untuk menunjukkan kerja sama

5 Cara Komunikasi dengan Orang Baru biar Pekailustrasi teman (pexels.com/George Pak)

Satu kunci komunikasi yang efektif adalah menunjukkan rasa hormat dan keterlibatan kepada lawan bicara kita. Caranya adalah dengan menggunakan bahasa "kita" yang mencerminkan sikap kerja sama dan kesamaan.

Bahasa "kita" bisa membantu mengurangi ketegangan dan konflik yang mungkin timbul dalam percakapan. Sebaliknya, jika kita menggunakan bahasa "saya vs kamu" atau "mereka", kita bisa menimbulkan kesan bersaing, bermusuhan, atau tidak peduli.

Contoh:

  • Kurang peka: "Saya tidak setuju dengan pendapat kamu. Kamu tidak tahu apa-apa tentang hal ini."
  • Lebih peka: "Kita punya pandangan yang berbeda tentang hal ini. Bagaimana kalau kita diskusikan lebih lanjut?"

2. Jaga kontak mata untuk menunjukkan perhatian

5 Cara Komunikasi dengan Orang Baru biar Pekailustrasi pasangan (unsplash.com/Bin Thiều)

Kontak mata termasuk elemen penting dalam komunikasi nonverbal. Dengan menjaga kontak mata yang tepat, kita bisa menunjukkan perhatian, kepercayaan, dan empati kepada orang baru yang kita ajak bicara.

Kontak mata juga bisa membantu kita menangkap isyarat-isyarat emosional dan sikap dari lawan bicara. Sebaliknya, jika menghindari kontak mata atau sibuk melihat ponsel, laptop, atau TV saat berkomunikasi, kita bisa menimbulkan kesan tidak tertarik, tidak sopan, atau tidak menghormati.

Contoh:

  • Kurang peka: "Oh, begitu ya? (sambil melihat ponsel)"
  • Lebih peka: "Wow, itu sangat menarik. (sambil menatap mata lawan bicara)"

3. Dengarkan secara aktif dan tidak memotong pembicaraan

5 Cara Komunikasi dengan Orang Baru biar Pekailustrasi berbincang (unsplash.com/Yolanda Suen)

Memotong pembicaraan adalah kesalahan komunikasi yang paling sering dilakukan oleh banyak orang. Memotong pembicaraan bisa menunjukkan ketidaksabaran, ketidakpedulian, atau ketidaksopanan.

Memotong pembicaraan juga bisa mengganggu alur dan konsentrasi dari lawan bicara. Selain itu, memotong pembicaraan bisa membuat kita melewatkan informasi penting, atau gagasan menarik yang mungkin disampaikan oleh lawan bicara. Oleh karena itu, sebaiknya kita menunggu giliran untuk berbicara dan mendengarkan secara aktif apa yang dikatakan oleh orang baru.

Contoh:

  • Kurang peka: "Ya ya ya, saya tahu itu. Tapi kamu harus dengar cerita saya."
  • Lebih peka: "Itu sangat mengesankan. Lalu apa yang terjadi selanjutnya?"

4. Sampaikan perasaan kita dengan deskriptif

5 Cara Komunikasi dengan Orang Baru biar Pekailustrasi pertemanan (unsplash.com/Helena Lopes)

Perasaan adalah hal subjektif dan tidak ada yang benar atau salah. Kita tidak perlu membela perasaan kita saat berkomunikasi dengan orang baru. Membela perasaan kita bisa menambah ketegangan atau konflik dalam percakapan.

Komunikasi yang efektif melibatkan dua orang yang jujur dan terbuka tentang apa yang mereka rasakan, tanpa harus merasa bersalah atau malu. Kita bisa menggunakan kata-kata deskriptif untuk menyampaikan perasaan kita dengan jelas, dan menghindari kata-kata evaluatif yang bisa menyinggung lawan bicara.

Contoh:

Kurang peka: "Saya marah karena kamu tidak menghargai usaha saya."

Lebih peka: "Saya merasa kecewa karena saya sudah berusaha keras tapi kamu tidak memberikan apresiasi."

5. Tanyakan perasaan orang lain dengan empati

5 Cara Komunikasi dengan Orang Baru biar Pekailustrasi pertemanan (unsplash.com/Elevate)

Sama seperti menyampaikan perasaan kita, menanyakan perasaan orang lain juga bisa meningkatkan komunikasi dengan orang baru. Namun, kita harus berhati-hati untuk tidak menilai atau mengkritik perasaan orang lain. Kalimat-kalimat seperti "Aku tidak tahu kenapa kamu merasa begitu," atau "Itu konyol" adalah contoh dari penilaian perasaan orang lain.

Penilaian seperti ini bisa membuat lawan bicara kita merasa tidak dihargai, tidak dimengerti, atau tidak dihormati. Meskipun mungkin berpikir bahwa perasaan orang lain tidak masuk akal atau tidak sesuai dengan kenyataan, bukan tugas kita untuk mempertanyakan persepsi mereka. Jadi yang harus kita lakukan adalah mendengarkan dan bertanya mengapa mereka merasa begitu.

Contoh:

  • Kurang peka: "Kamu terlalu sensitif. Itu bukan masalah besar."
  • Lebih peka: "Kamu terlihat sedih. Apa yang membuat kamu merasa begitu?"

Dengan menerapkan cara-cara ini, kita bisa meningkatkan keterampilan komunikasi, dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar. Selamat mencoba!

Muhamad Aldifa Photo Community Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya