5 Tanda Tujuan Jangka Pendekmu Kurang Optimal, Ada Solusinya

Terkadang malah gak bermanfaat buat kamu

Apakah kamu memiliki tujuan jangka pendek? Tujuan berjangka pendek adalah hal-hal yang ingin kamu raih dalam waktu dekat, seperti hari ini, minggu ini, atau bulan ini. Tujuan berjangka pendek bisa membantumu mencapai impian yang lebih besar, memberimu rasa semangat dan puas.

Tapi, tidak semua tujuan berjangka pendek itu bagus. Ada beberapa hal yang bisa membuat tujuanmu berjangka pendek jadi kurang optimal, realistis, atau bermanfaat buat kamu. Ini dia lima hal yang harus kamu waspadai dan solusinya.

Baca Juga: 5 Alasan yang Berbau Instan Gak Selalu Menguntungkan

Baca Juga: 5 Hal Ini Bikin Urusan Mengikhlaskan Jadi Gak Mudah

1. Tujuanmu terlalu umum atau tidak spesifik

5 Tanda Tujuan Jangka Pendekmu Kurang Optimal, Ada Solusinyailustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tujuan yang terlalu umum atau kabur susah untuk diukur dan dituntaskan. Contohnya, tujuan seperti “Mau lebih produktif” atau “Mau baca buku lebih banyak”, tetapi tidak memberitahu langkah-langkah apa yang harus kamu lakukan atau bagaimana kamu bisa tahu kalau berhasil.

Jadi solusinya adalah gunakan metode SMART untuk membuat tujuan jangka pendeknya jadi lebih spesifik, terukur, realistis, relevan, dan punya deadline. Contohnya, tujuan “Mau lebih produktif” bisa kamu ubah jadi “Mau selesaikan tiga tugas penting sebelum jam 12 siang setiap hari selama dua minggu”. Atau, contoh tujuan “Mau baca buku lebih banyak” bisa kamu ubah jadi “Mau baca satu buku per bulan selama enam bulan.”

2. Tujuanmu terlalu mudah atau terlalu sulit

5 Tanda Tujuan Jangka Pendekmu Kurang Optimal, Ada Solusinyailustrasi berpikir (unsplash.com/Attentie Attentie)

Tujuan yang terlalu gampang atau terlalu susah tidak akan memberimu tantangan yang pas atau rasa percaya diri dan bangga. Contohnya, tujuan seperti “Mau bangun pagi tiap hari” mungkin terlalu gampang buat kamu yang memang sudah biasa bangun pagi. Tujuan seperti “Mau nulis novel dalam sebulan” mungkin terlalu susah buat kamu yang baru mau mulai nulis.

Solusinya adalah sesuaikan tingkat kesulitan tujuanmu berjangka pendek dengan kemampuan, dan sumber daya yang kamu punya. Buatlah tujuan yang menantang tapi masih masuk akal, bisa kamu capai dengan usaha, dan komitmen.

Contohnya, tujuan “Mau bangun pagi tiap hari” bisa kamu ubah jadi “Mau bangun pagi tiap hari dan olahraga ringan selama 15 menit.” Tujuan “Mau nulis novel dalam sebulan” bisa kamu ubah jadi “Mau nulis satu bab novel tiap minggu selama empat minggu.”

3. Tujuanmu tidak sesuai dengan nilai atau visi

5 Tanda Tujuan Jangka Pendekmu Kurang Optimal, Ada Solusinyailustrasi berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tujuan yang tidak cocok dengan nilai atau visimu tidak akan memberimu motivasi atau kepuasan yang berarti. Contohnya, tujuan seperti “mau jadi lebih kaya” mungkin tidak cocok dengan nilai atau visimu kalau kamu lebih peduli dengan kebahagiaan atau kesejahteraan orang lain. Tujuan seperti “mau turunin berat badan” mungkin tidak cocok dengan nilai atau visimu kalau kamu lebih peduli dengan kesehatan atau kebugaran.

Solusinya: Pastikan tujuanmu berjangka pendek mendukung impianmu yang lebih besar dan mencerminkan nilai atau visimu dalam hidup. Buatlah tujuan yang bermakna dan bermanfaat buat dirimu sendiri dan orang lain.

Contohnya, tujuan “mau jadi lebih kaya” bisa kamu ubah jadi “mau nabung 10% dari penghasilan tiap bulan buat dana darurat”. Tujuan “mau turunin berat badan” bisa kamu ubah jadi “mau kurangi makan gula dan lemak jenuh tiap hari selama tiga bulan”.

4. Tujuanmu tidak memiliki rencana aksi atau batas waktu

5 Tanda Tujuan Jangka Pendekmu Kurang Optimal, Ada Solusinyailustrasi belajar (pexels.com/cottonbro studio)

Tujuan yang tidak punya rencana aksi atau deadline gampang untuk ditunda-tunda atau dilupakan. Contohnya, tujuan seperti “Mau belajar bahasa baru” atau “Mau ikut kursus online” tidak memberitahumu kapan dan gimana kamu mau melakukannya. Tanpa rencana aksi atau deadline, kamu mungkin akan kehilangan fokus atau semangat.

Solusinya adalah buatlah rencana aksi yang rinci dan deadline yang jelas buat tujuanmu berjangka pendek. Tentukan langkah-langkah yang harus kamu ambil, sumber daya yang dibutuhkan, hambatan yang mungkin kamu hadapi, dan cara mengatasi atau menghindarinya. Tetapkan deadline yang spesifik dan realistis buat menyelesaikan tujuanmu.

Contohnya, tujuan “Mau belajar bahasa baru” bisa kamu ubah jadi “Mau belajar Bahasa Prancis dengan pakai aplikasi Duolingo selama 30 menit tiap hari selama tiga bulan.” Tujuan “Mau ikut kursus online” bisa kamu ubah jadi “Mau ikut kursus online tentang desain grafis di Skillshare dan selesaikan semua modul dan tugas dalam dua minggu.”

5. Tujuanmu tidak memiliki umpan balik atau evaluasi

5 Tanda Tujuan Jangka Pendekmu Kurang Optimal, Ada Solusinyailustrasi berpikir (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tujuan yang tidak punya umpan balik atau evaluasi susah untuk diketahui, apakah kamu udah mencapainya atau belum. Contohnya, tujuan seperti “Mau jadi lebih bahagia” atau “Mau jadi lebih sehat” tidak memberimu indikator yang objektif atau kuantitatif tentang kemajuan atau hasil yang kamu capai. Tanpa umpan balik atau evaluasi, kamu mungkin akan merasa bingung atau tidak puas.

Solusinya adalah buatlah tujuanmu berjangka pendek lebih terukur dengan pakai angka, persentase, skala, atau metrik lain yang relevan. Mintalah umpan balik dari orang lain yang terlibat atau berpengaruh dalam pencapaian tujuanmu, misalnya bos, rekan kerja, keluarga, teman, atau mentor. Evaluasi kemajuan dan hasil yang kamu capai secara berkala dan sesuaikan tujuanmu kalau perlu.

Contohnya, tujuan “Mau jadi lebih bahagia” bisa kamu ubah jadi “Mau naikin skor kebahagiaan dari 6 jadi 8 dalam skala 10 poin dalam satu bulan.” Tujuan “Mau jadi lebih sehat” bisa kamu ubah jadi “Mau nurunin tekanan darah dari 140/90 mmHg jadi 120/80 mmHg dalam tiga bulan.”

Ingatlah, bahwa tujuan berjangka pendek adalah alat untuk membantumu mencapai impian yang lebih besar, bukan tujuan akhir. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi dan menyesuaikan tujuanmu sesuai perkembangan serta kebutuhanmu. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Muhamad Aldifa Photo Community Writer Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya