Belum lama ini masyarakat Bali ramai membahas tentang ungkapan lateng yang yang sempat viral di media sosial. Tanaman lateng diduga dikaitkan dengan perilaku masyarakat yang di masa pandemik ini meminta banyak hal kepada pemerintah. Apa sebenarnya simbol atau makna dari tanaman lateng ini? Adakah manfaatnya untuk obat atau sebagai sarana upacara?
Dosen Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana (Unud), Putu Eka Guna Yasa saat dihubungi IDN Times pada Kamis (1/10/2020) menegaskan bahwa ada dua lontar saja yang membahas persoalan lateng ini. Namun begitu, dalam sebuah lontar diungkapkan bahwa tanaman ini merupakan sarana untuk mengusir Bhuta Kala.
“Saya sudah cek 10 Lontar Usada yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat Bali sebagai panduan mengobati penyakit. Tapi ya memang di dua ini (lontat) disebutkan lateng. Cuman memang kemanfaatannya sedikit,” jelasnya.