Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto hanya ilustrasi. (Unsplash.com/Gabriel)

Istilah strawberry generation digunakan untuk menyebut generasi yang lahir dari orangtua yang sudah sejahtera. Lahir dari orangtua dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yang sudah memiliki beragam fasilitas penunjang kehidupan, seperti rumah, kendaraan, gadget, dan akses informasi yang luas.

Sebutan strawberry generation ini merupakan perumpamaan untuk anak muda yang mentalnya 'lunak'. Seperti halnya strawberry yang secara tampilan manis, namun memiliki tekstur yang lunak dan mudah rusak apabila diinjak atau dibenturkan. 

Apa saja yang memengaruhi terbentuknya strawberry generation? Berikut fakta tentang strawberry generation.

1. Sebutan strawberry generation pada awalnya muncul di Taiwan

Foto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/Wokandapix)

Apa yang terlintas di benak kamu ketika mendengar kata strawberry? Berwarna merah, bentuknya menarik, dan terlihat segar. Tapi buah strawberry memiliki rasa yang asam serta rapuh dan akan hancur seketika jika terinjak. 

Strawberry generation biasanya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, ilmu pengetahuan yang luas, namun bermental lemah, mudah kecewa, mudah sakit hati, serta kurang memiliki daya juang dalam menghadapi kesulitan hidup. Sedikit tekanan hidup akan membuatnya depresi, bahkan bisa berakhir bunuh diri. Itu sebabnya strawberry generation disebut dengan generasi rapuh.

Prof Rheinald Kasali melalui kanal YouTubenya menyampaikan bahwa sebutan strawberry generation pada awalnya muncul di Taiwan untuk menyebut generasi baru yang memiliki mental lunak seperti buah strawberry. Mereka memang terlihat manis, memiliki prestasi akademik yang baik,  kemampuan berbahasa dan berpenampilan sangat baik, namun memiliki mental yang lemah. 

2. Pola asuh orangtua memengaruhi perkembangan mental anak

Editorial Team

Tonton lebih seru di