ilustrasi anak muda (pixabay.com/nastya_gepp)
Pertanyaan terpenting adalah bagaimana caranya strawberry generation yang rapuh secara mental ini agar menjadi generasi yang tangguh dan mampu lebih kuat menghadapi tantangan? Sebagai generasi yang dibentuk dengan berkecukupan dari segi ekonomi orangtua, sebenarnya strawberry generation memiliki modal untuk sukses dengan segala fasilitas yang ada. Tentunya dalam hal ini orangtua dan guru di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan mental anak.
Memberikan materi untuk dihafalkan murid di sekolah tidak lagi efektif dilakukan di era teknologi ini karena mereka dapat mengakses ilmu pengetahuan dan informasi dengan cepat dan mudah. Sekolah harus mengajarkan anak bagaimana berpikir, mengambil keputusan, dan memecahkan suatu masalah.
Sementara orangtua perlu menanamkan mental driver pada anak, bukan mental passenger. Mental driver atau mental pengemudi adalah mental pemimpin, di mana anak mampu mengemudikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Artinya, anak dilatih untuk menentukan tujuan dan mengeluarkan semua potensi dirinya untuk mencapai tujuan hidupnya. Sementara mental passenger atau mental penumpang hanya mengikuti saja. Analoginya seperti seorang penumpang yang bisa santai bahkan tidur dalam kendaraan. Sementara pengemudi dituntut untuk selalu waspada, berinisiatif, dan berani mengambil langkah dalam mengemudi.
Peran orangtua adalah yang paling besar dalam pembentukan mental dan karakter anak. Orangtua harus rela membiarkan anak-anaknya belajar secara alami, membiarkan anak-anak bereksplorasi dan menemukan pengalamanya sendiri. Biarkan anak mengalami kegagalan, kekecewaan, rasa sedih dan perjuangan, sehingga anak lebih siap dihadapkan pada tantangan kehidupan yang lebih berat di masa depan.