5 Tips Terhindar dari Sebutan Gaya Elite, Ekonomi Sulit

#IDNTimesLife Pastikan modalmu cukup, jangan lalai kewajiban

Sebutan gaya elite, tapi ekonomi sulit biasanya disematkan pada orang-orang yang kekayaannya diragukan. Bisa jadi karena aslinya tidak sekaya penampilan atau benar-benar kaya, tetapi perilakunya tak mencerminkan kelasnya.

Jadi, kaya saja belum tentu membebaskanmu dari julukan tersebut. Kalau kamu gak mau diolok-olok begitu, simak dan terapkan lima tips ini. Bergayalah biasa-biasa saja yang gak bikin kamu mengalami krisis keuangan.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengatasi Mulut yang Terbiasa Berkata Kotor

Baca Juga: 5 Pemikiran Masa Kecil yang Berubah Ketika Sudah Dewasa

1. Bergaya hidup sesuai kemampuan saja

5 Tips Terhindar dari Sebutan Gaya Elite, Ekonomi Sulitilustrasi seorang pria (pexels.com/Atef Khaled)

Gaya hidup sesuai isi kantong paling mudah dan ideal buat semua orang. Gaya hidup ini tidak hanya menghindarkanmu dari sebutan gaya elite, ekonomi sulit. Namun, benar-benar mengamankan kondisi finansialmu.

Tidak ada realitas yang perlu diingkari. Kamu tampil apa adanya. Dirimu gak pura-pura kaya, tetapi juga tak menunjukkan keinginan dikasihani oleh orang lain yang ekonominya lebih baik.

2. Jangan suka mengeluhkan kondisi finansialmu atau memprotes harga

5 Tips Terhindar dari Sebutan Gaya Elite, Ekonomi Sulitilustrasi seorang pria (pexels.com/Nikolai Ulltang)

Aneh sih, bila gayamu elite tetapi masih saja mengeluhkan kondisi finansialmu. Artinya, gaya hidup yang selama ini ditunjukkan tak ubahnya sandiwara. Dengan gaya hidup itu seharusnya kondisi keuanganmu sudah aman.

Memprotes harga suatu barang atau jasa yang dianggap kemahalan juga kurang pas dengan gaya hidup elite yang ditunjukkan. Meski orang tidak meragukan kekayaanmu, kamu terkesan pelit sekali. Gayamu yang perlente mesti diimbangi dengan sikap elegan dan siap membayar apa yang diinginkan.

3. Bereskan utang-utangmu dulu baru menaikkan gaya hidup

5 Tips Terhindar dari Sebutan Gaya Elite, Ekonomi Sulitilustrasi berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Selama sumber uangnya jelas, bergaya hidup kelas atas gak dilarang, kok. Hanya saja, jangan nodai gaya elitemu saat ini dengan utang-utang masa lalu yang belum selesai. Logikanya, jika kamu mampu bergaya hidup mewah pastinya juga bisa membayar utang.

Apa-apa yang kamu pakai lebih besar nilainya daripada pinjamanmu. Bila utangmu masih menumpuk, tandanya dirimu cuma ogah mendahulukan pembayarannya. Biar gak jadi bahan omongan orang, lunasi dulu semua utang baru kamu meningkatkan gaya hidup.

4. Lancar menunaikan kewajiban-kewajiban terkait uang

5 Tips Terhindar dari Sebutan Gaya Elite, Ekonomi Sulitilustrasi seorang pria (pexels.com/Aziz Abdulrahman)

Bukan cuma utang yang perlu dilunasi sebelum kamu mulai bergaya hidup lebih tinggi. Kamu juga kudu lancar menunaikan berbagai kewajibanmu terkait uang. Contohnya, iuran sampah dan keamanan di lingkungan tempat tinggal harus dibayarkan tepat waktu.

Jangah meremehkannya karena nilainya yang gak seberapa dibandingkan kemampuan finansialmu. Orang-orang di sekitarmu tidak peduli seberapa kaya dirimu. Asal berbagai iuran itu lancar dibayarkan, mereka tak ambil pusing soal gaya hidupmu.

5. Gak usah pamer barang milik orang lain atau KW

5 Tips Terhindar dari Sebutan Gaya Elite, Ekonomi Sulitilustrasi seorang pria (pexels.com/addy bronzzz)

Sebaiknya pamer memang tidak dilakukan apalagi jadi kebiasaan. Kalaupun mau pamer, pastikan modalmu cukup. Bukan menjadikan barang orang lain sebagai pendongkrak kesan elitemu.

Jangan bergaya bermodalkan barang pinjaman sekalipun kamu membayar sewanya. Terlebih bila dirimu sama sekali gak keluar uang. Selain barang pinjaman, barang KW juga gak usah dipamerkan. Semirip apa pun dengan aslinya, beberapa orang mungkin tetap tahu kalau itu tiruan.

Gak usah malu buat bergaya hidup lebih sederhana. Mending begini ketimbang kamu diolok-olok bergaya elite, tapi ekonomimu sulit. Itu tanda kamu memaksakan kemampuan atau sikapmu terkait uang dan barang perlu diperbaiki.

Marliana Kuswanti Photo Community Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya