Lagu anak-anak berbahasa Bali atau sering disebut gending rare cukup populer di kalangan penikmat musik Bali, khususnya anak-anak. Lagu anak-anak ini umumnya memiliki musik, nada, dan lirik yang mudah diingat. Selain itu, lagu-lagu ini kerap memuat edukasi dan petuah atau nasihat.
Lagu Bali anak-anak ini mulai populer pada 2003. Berikut daftar lagu Bali anak-anak lawas paling populer yang masih didengar hingga saat ini, bahkan orang dewasa.
Lagu Pulau Seribu Pura dibawakan oleh Putu Tiara ini diciptakan oleh De Oka yang diaransemen oleh Mang Gita. Lagu ini bercerita tentang nama-nama pura yang ada di Bali. Dengan lirik yang sederhana dan mudah diingat, membuat pendengarnya menjadi hafal nama pura penting di Bali beserta lokasinya.
Lagu Bali anak-anak berikutnya yang populer adalah Melali ke Nusa Dua. Lagu ini dibawakan oleh grup Gending Rare. Grup ini merupakan kumpulan penyanyi cilik hasil seleksi dari ajang pencari bakat yang diadakan oleh TV lokal di Bali. Ngakan Rai Lanus menjadi pencipta lagu yang diaransemen oleh Yus Widi ini. Sesuai judulnya, lagu ini bercerita tentang pengalaman anak-anak berlibur ke Nusa Dua.
Melajah Ngigel merupakan lagu pertama dari Trio Dayu yang diambil dari album Bali Kumara generasi kedua. Lagu ciptaan Komang Raka ini dirilis sekitar tahun 2015. Lagu dengan tempo cepat dan riang gembira ini bercerita tentang anak-anak Bali yang tertarik belajar menari. Mereka mengajak anak-anak untuk melestarikan kesenian tari yang ada di Bali.
Lagu Mejangeran ini lirik dan aransemennya dibuat oleh Tut Sading. Lagu Bali anak-anak lawas ini mengisahkan tentang sebuah kesenian tradisional Bali yang bernama Mejangeran. Mejangeran merupakan tarian pergaulan rakyat, pesertanya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka akan bernyanyi bersama-sama sambil menari dengan penuh kegembiraan.
Lagu Juara Satu dari Gung Mas Pemayun ini diciptakan oleh Dek Artha. Lagunya bercerita tentang siswi SD (sekolah dasar) yang selalu meraih juara satu di kelas. Gung Mas Pemayun mengajak anak-anak seusianya untuk rajin belajar supaya menjadi juara kelas, dan bisa membanggakan orangtuanya. Lagu ini juga menyinggung kebiasaan anak-anak yang sudah mulai mengenal game online.
Lagu Meong-meong merupakan lagu rakyat (folk song) anak-anak di Bali. Belum ada sumber pasti yang menyebutkan siapa pencipta lagu ini. Lagu Meong-meong sering dibawakan ulang oleh beberapa musisi anak-anak maupun dewasa, satu di antaranya adalah Anka. Lagu ini bercerita tentang permainan tradisional khas Bali yaitu Meong-Meong.
Ayu Apsari hadir dengan lagu anak yang cukup digemari berjudul Sledet Pong. Lagu ini diciptakan oleh Gus Nox dan diaransemen oleh Dek Artha. Lagu ini mengajak anak-anak untuk belajar menari Bali. Belajar menari harus dimulai dengan belajar dasar, yaitu agem (pose atau sikap) dan gerakan mata atau sledet.
Lagu Cita-cita diciptakan oleh Widi Wikan dan musiknya oleh Dek Artha. Dalam lagu ini, Sheiga Anden bercerita tentang cita-cita dan impiannya saat ia besar nanti. Ia juga berkeinginan menjadi anak yang berguna bagi keluarganya, dan bisa membahagiakan kedua orangtuanya.
Liana merupakan penyanyi anak-anak yang cukup populer pada 2003. Ia adalah jebolan ajang pencarian bakat penyanyi anak-anak TV lokal di Bali. Lagu Kunang-kunang ini diciptakan oleh Putu Dharma Wyasa, yang bercerita tentang serangga kunang-kunang.
Selain lagu Meong-meong, lagu Putri Cening Ayu merupakan lagu folk song anak-anak yang tak kalah populer. Ini seperti lagu wajib yang harus diketahui oleh anak-anak di Bali. Tidak ada sumber pasti yang menyebutkan siapa pencipta lagu ini. Putri dan Giris membawakan ulang lagu yang bercerita tentang seorang anak perempuan yang ditinggal oleh ibunya pergi ke pasar.
Walaupun lagu Bali anak-anak di atas lawas, namun masih sering dinyanyikan hingga saat ini, baik di sekolah, rumah, hingga acara pentas musik. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun masih senang mendengarkan lagu tersebut karena seolah-olah mengajak kembali ke masa kecil. Kalo kamu suka lagu yang mana?