Musim hujan di Bali masih berlangsung hingga Desember 2024. Aktivitas luar ruangan dihindari. karena hujan kerap disertai angin kencang. Saat rehat di rumah, musik kerap menjadi teman setia.
Buat kamu pencinta lagu berbahasa Bali. Berikut lima lagu berbahasa Bali yang adem banget didengar saat musim hujan.
Ngiring sareng-sareng jaga lan lestarian, ngiring sareng-sareng laksanayang Tri Hita Karana.
Itu adalah penggalan lirik Taksu yang dipopulerkan oleh solois Agung Ocha. Suara syahdu Agung Ocha berpadu dengan melodi pelan dan sederhana, lagu ini semakin menghidupkan lirik yang diciptakan oleh Suryawan.
Judul unik dengan lirik galau yang asyik, membuat lagu dari KIS Band ini kian cocok didengarkan saat hujan. Apalagi kalau kamu lagi kerja kelompok dan berkumpul bersama teman-teman menggalau dengan lagu ini. Makin penasaran? Langsung cus dengarkan lagunya di platform musik atau YouTube ya.
Siapa sih yang gak tahu lagu ini. Lagu yang dinyanyikan secara grup oleh Erika, Erna Asti, dan Putu Tara amat populer di kalangan anak-anak kelahiran 2000-an. Biasanya lagu Ngastitiang Bakti diputar stasiun Bali TV menjelang jam-jam berangkat sekolah. Hayo, siapa nih yang langsung nostalgia? Ini penggalan liriknya:
Ngiring je sareng-sareng ngastitiang gumine rahajeng. Mangda iraga sareng sami nemu bagia.
Lagu Ngulgul Hati adem banget nih dan bikin kesemsem kamu yang lagi catuh cinta. Instrumental yang ringan dengan lirik orang lagi kasmaran, cocok didengarkan saat hujan begini.
Penyanyinya, Manik, adalah solois sekaligus menjadi pencipta lagunya. Meskipun hits pada 2003, lagu ini masih syahdu banget untuk didengar.
Sebagai penutup, ada lagu Kaden Saja. Menurut penulis, lagu ini legenda karena diciptakan oleh maestro I Gusti Putu Gede Wedhasmara. Makin syahdu dan memikat karena dinyanyikan solois perempuan Bali, Ayu Carmen, dengan suara serak-serak basahnya. Penasaran seperti apa lagunya, yuk buruan dengarkan bareng.