The Lingsir grup band indie asal Bali. (Dok. IDN Times / istimewa)
Lau ini, diungkap Anom, mengisyaratkan bahwa kematian belum tentu hal yang menyedihkan. Saat di mana ada kelahiran, pastilah ada kematian. Semua yang lahir pasti akan mati. Syarat kematian tidak harus menua, kematian menjemput tidak mengenal apapun, siapa dan di mana.
Lalu apakah kematian itu menyedihkan ataukah sesuatu yang pantas untuk dirayakan? Menurut Anom bahwa dengan kematian penderitaan di dunia akan terhapus untuk individu yang sudah tidak bernyawa. Kematian belum tentu hal yang menyedihkan. Namun bisa saja sebuah kebahagiaan yang perlu dirayakan dengan suka cita.
EUFORIA KEMATIAN
Apa yang kau harapkan saat kematian tiba
Apa yang kau harapkan saat kematian tiba
Lorong hitam yang membentang
Menawarkan keabadian
Dan malaikat menyambut dengan tenang
Doa-doa yang dipanjatkan
Menghantarkan sampai ke sisinya
Dosa-dosa menyeret ke pintu neraka
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Tangisan dan duka kutinggalkan
Semua kepalsuan di dunia
Maafkan ucapan yang telah menyakitkan
Doa-doa yang dipanjatkan
Menghantarkan sampai ke sisi-Nya
Dosa-dosa menyeret ke pintu neraka
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak Kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Tak akan ada yang abadi
Tak akan ada yang abadi
TAK AKAN ADA YANG ABADI
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi
Bila ku pergi, dan tak kembali
Tetaplah berlari, sampai di akhir mimpi