Bermain di aliran sungai yang jernih sudah tak bisa lagi dirasakan oleh founder sekaligus penasihat Malu Dong, Komang Sudiarta (55). Tidak hanya dia, masyarakat yang dulunya memiliki kenangan manis dengan lingkungan yang asri dan bersih, kini juga harus gigit jari, apalagi mereka yang tinggal di Kota Denpasar. Kondisi itulah yang membuat tekadnya semakin bulat dan terus konsisten menjaga lingkungan, baik yang ada di hulu maupun hilir.
Denpasar, IDN Times – Laki-laki yang akrab dipanggil Om Bemo itu kepada IDN Times menceritakan bahwa kepeduliannya terhadap lingkungan tumbuh karena ia meyakini apabila persoalan lingkungan tidak tertangani dengan baik, maka akan menjadi bencana. Ia berpegang pada prinsip bahwa masalah lingkungan adalah masalah kehidupan. Artinya, akan menjadi masalah bagi generasi yang akan datang.
“Kalau tidak betul-betul ditangani dengan baik, dengan cepat, profesional, Bali akan hancur. Apalagi di pariwisata. Itu keinginan saya mengapa saya melakukan ini, mengapa kepedulian saya bisa lebih,” jelasnya pada Kamis (16/9/2021) malam.
Bagaimana perjalanan Bemo selama ini dalam merawat lingkungan Bali? Apa saja kendala yang dia alami? Berikut penuturannya: