Kegiatan salah satu sineas lokal asal Bali, Ida Bagus Nirartha Bas Diwangkara. (Dok. IDN Times / istimewa)
Tak berhenti di situ, Nirartha juga sedang dalam pengembangan film panjang dokumenter, lanjutan Di Balik Lukisan Sidik Jari serta beberapa projek film yang masih tahap pengembangan.
Ke depannya ia berencana membuat film, baik film pendek maupun panjang yang lebih bermakna. Selain memberikan impact besar ke masyarakat, juga menjadi sebuah dokumentasi sejarah tentang kehidupan orang Bali, Indonesia, atau dunia.
“Ketika tidak syuting, ya saya apply dana produksi, urus usaha saya, riset untuk film saya, pitching, nonton film, olahraga, cari ide bisnis baru, dan berkebun tanaman aroids. Ke depan saya juga ingin eksplor new media dalam menyampaikan cerita. Saya juga ingin mengembangkan usaha saya,” terangnya.
Kegiatan salah satu sineas lokal asal Bali, Ida Bagus Nirartha Bas Diwangkara. (Dok. IDN Times / istimewa)
Memproduksi film di masa pandemik memang tidaklah mudah. Itu pula yang dirasakan Nirartha. Mengapa? Karena harus mengutamakan kesehatan semua pihak. Budget produksi pun jadi membengkak.
Pandemik menurutnya menyebabkan gaya hidup masyarakat banyak berubah dan di Bali sumber penghasilan pariwisata pun turun. Selama pandemik ini, ia merasa sangat berbeda dan harus segera beradaptasi. Ia lebih banyak menyiapkan materi film yang akan dibuat ke depannya, sebagai cara untuk lebih optimistis menjalani hidup saat pandemik.
Saat ini Nirartha tengah menyelesaikan produksi film animasi pertamanya. Ia juga masih sibuk mendistribusikan film pendek berjudul @itsdekraa yang syutingnya selesai akhir tahun 2021 lalu.
Selain itu, kini Nirartha sedang melakukan pendalaman terhadap skenario film pendek terbarunya berjudul Unseen Sin yang rencananya akan syuting tahun ini. Salah satunya ikut pitching proyek ke Akatara Indonesia di Jakarta. Ia berharap pertengahan tahun ini sudah bisa produksi film tersebut. Ia juga berharap tahun ini bisa menyelesaikan film animasi yang lain berjudul Godaan Sesaat.
“Sekarang saya sedang dalam tahap pos produski film pendek animasi pertama saya berjudul Anak-Anak Milenial,” ungkapnya.