ilustrasi bondage sex (pixabay.com/M C)
Orang dengan pedofilia memiliki fantasi, ketertarikan, ataupun perilaku seksual menyimpang terhadap anak kecil (usia kurang dari 13 tahun). Mereka yang memiliki ketertarikan seksual terhadap balita dengan usia kurang dari 5 tahun disebut infantofilia.
Bentuk keterlibatannya adalah mengajak anak untuk melihat pelaku masturbasi, telanjang, menyentuh organ kelamin anak, atau bahkan melakukan aktivitas seksual dengan anak-anak.
Merupakan perilaku ketika seseorang kerap mempertontonkan organ kelamin pada orang lain. Keinginannya adalah membuat orang asing terkejut, takut, atau terkesan dengan perilakunya tersebut.
Perilaku meraih kepuasan seksual untuk melakukan masturbasi dengan mengintip atau mengamati orang yang sedang berganti pakaian, mandi, atau melakukan aktivitas seksual.
Memiliki kecenderungan untuk menggesek organ kelaminnya pada tubuh orang lain, termasuk di tempat umum.
Penderita fetisisme memiliki gairah seksual terhadap benda mati. Hasrat seksual orang dengan fetisisme ini akan bangkit dengan menyentuh benda-benda tersebut. Namun ada juga kelainan lain yang disebut parsialisme yakni ketertarikan seksual pada bagian tubuh tertentu.
Transvestitisme adalah perilaku pria heteroseksual yang suka berpakaian dan berdandan selayaknya wanita untuk membangkitkan fantasi atau gairah seksual.
Penderita masokisme meraih kepuasan seksual ketika dia mendapat kekerasan, baik secara verbal atau nonverbal, seperti digigit, diikat, atau dipermalukan dengan kata-kata tertentu.
Mereka mencari kepuasan seksual dengan melakukan kekerasan (sadisme). Pasangan sadomasokisme, yang satu adalah seorang masokis dan yang lain adalah seorang sadis. Mereka biasanya melakukan aktivitas seksual meliputi jeratan atau ikatan (bondage), pemukulan pada bokong (spanking), atau simulasi pemerkosaan.
Mereka terus-menerus memiliki fantasi dan mendapatkan kepuasan seksual dari menyiksa pasangannya secara psikologis dan fisik, seperti memerkosa, menyiksa, atau bahkan membunuh.