5 Kebiasaan yang Dapat Membuat Otak Lemot, Sering Bermain Gadget

17 Agu 2022, 11:24 WIB

ilustrasi wanita dan gadget (pexels.com/ Ketut Subiyanto)

Semua sistem saraf yang menggerakkan tubuh berpusat pada otak. Sangat penting peranan otak dalam menunjang fungsi-fungsi tubuh sehingga ia harus bekerja secara tepat dan optimal. Hanya saja dalam kondisi tertentu kinerja otak dapat menurun dan menjadi lemot.

Apabila fungsi otak terus menurun, maka aktivitas manusia juga tidak akan bisa berjalan secara maksimal. Tentu tak ada seorang pun ingin hal itu terjadi pada dirinya. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kestabilan otak. Nah berikut beberapa kebiasaan yang dapat membuat otak menjadi lemot:

1. Jarang melakukan olahraga fisik

ilustrasi wanita berolahraga (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Tubuh yang sehat membutuhkan olahraga yang rutin. Kesehatan menjadi hal yang utama agar tubuh bisa diajak bekerja sama. Wajib bagi setiap orang untuk berolahraga supaya anggota tubuh dapat bekerja secara optimal, termasuk otak.

Otak yang menyimpan banyak neuron dan berfungsi untuk menggerakkan sistem tubuh, juga harus diperhatikan kesehatannya lho. Apabila tubuh tidak diimbangi dengan olahraga fisik, maka akan berdampak pada kinerja otak. Otak berpotensi akan lemah dan menjadi lemot.

2. Tidak aktif berbicara dengan orang lain

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Roberto Nickson)

Pertukaran informasi saat terjalin komunikasi membuat otak ikut berpikir. Otak akan terpacu untuk bekerja ketika menerima informasi-informasi baru. Terutama jika dilakukan dengan cara berkomunikasi bersama orang lain maupun kelompok tertentu.

Sebaliknya, apabila tidak mau melakukan komunikasi dan interaksi dengan orang lain, maka itu akan membuat kinerja otak menurun. Itulah pentingnya berkomunikasi. Berinteraksi dengan lingkungan sosial akan membantu kinerja otak sehingga tidak melambat atau jadi lemot.

3. Malas membaca, menulis, dan jarang melakukan olahraga pikiran

ilustrasi wanita mengantuk (pexels.com/George Milton)

Tak hanya fisik saja yang harus diajak berolahraga. Otakpun juga harus diajak berolahraga agar tetap produktif. Olahraga pikiran memang tidak memerlukan banyak tenaga. Bisa dilakukan dengan aktivitas membaca dan menulis.

Kedua aktivitas tersebut melibatkan otak untuk berpikir. Jadi jika otak jarang dan malas untuk melakukan aktivitas tersebut, maka akan sangat mungkin mengalami kelambatan berpikir. Tanpa disadari fungsi otak jadi menurun dan lemot.

4. Kecanduan menggunakan gadget

ilustrasi gadget (pexels.com/Noah Erickson)

Tidak dipungkiri bahwa setiap orang pada era digital ini semuanya sudah memiliki gadget. Kecanggihan teknologi membuat orang-orang semakin banyak mengalihkan aktivitasnya pada digital. Baik aktivitas yang positif maupun negatif.

Pada era serba canggih ini, lebih banyak orang menghabiskan waktunya untuk mengecek gadget. Mereka betah hidup di dunia maya dibanding menghadapi realita. Itulah yang membahayakan. Kecanduan pada gadget bisa membuat otak menjadi lemot. Otak hanya diajak bersenang-senang mengonsumsi konten yang tidak informatif.

5. Sering begadang sehingga kinerja otak menurun

ilustrasi wanita begadang (pexels.com/cottonbro)

Kebiasaan terakhir adalah sering begadang atau tidur larut malam. Begadang yang tiada guna akan membawa kerugian. Kebiasaan ini jika segera diatasi, akan membawa dampak buruk bagi otak.

Otak juga membutuhkan istirahat, alias tidur. Apabila tidur tidak tercukupi, maka berpengaruh pada kualitas otak, sehingga akan sering merasa lelah dan lemot. Dengan begitu, juga akan lambat merespons segala hal.

Bagaimana menurut kamu? Apakah ada kebiasaan lain yang juga dapat menyebabkan otak menjadi lemot?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.