Ia melanjutkan, SID sebenarnya bangga jika Via Vallen atau siapapun yang hidup dari karya SID dimanfaatkan untuk hal yang lebih besar, bukan sekadar memperkaya diri sendiri.
"Ini yang membuat saya marah. Selama ini nyanyi SDTA, apa ya yang ada di dalam kepalanya? Lagu ini pesannya besar, sungguh humanis, pun disampaikan dengan lirik dan video klip yang sangat literal," tegasnya.
Ia lantas berpikir bahwa Via Vallen dengan sadar merendahkan substansi lagu ini (SDTA) atas nama popularitas semata. "Itu sangat manipulatif dan menjijikkan," ungkap JRX.
Disinggung apakah akan membawa masalah ini ke ranah hukum terkait pelanggaran hak cipta, JRX mengaku tak akan melakukannya. Hanya saja ia berharap, siapapun yang membawakan lagunya agar lebih bijak jika berurusan dengan musik SID.
"SID bukan cuma band. Kami lebih besar dari hiburan. Uang, fame, rupa, bukanlah segalanya. Ada hal yang lebih tinggi bernama integritas," pungkasnya.
Dari pantauan IDN Times di YouTube saat searching kalimat "Via Vallen Sunset di Tanah Anarki", muncul beragam video yang menampilkan Via Vallen membawakan lagu tersebut sejak empat tahun lalu. Terlama, lagu itu dinyanyikan Via Vallen dalam versi dangdut koplo orkes Sera saat acara Dangdut GT JTV hari Minggu tanggal 6 Juli 2014, di Kodam 5 Brawijaya Surabaya. Sementara SID meluncurkan album "Sunset di Tanah Anarki" itu tanggal 21 Oktober tahun 2013 di Kantor Sony Music Indonesia, Jakarta Pusat.