Jadwal Odalan Umat Hindu di Pura Bulan Agustus 2019

Setelah merayakan kemenangan Dharma (Kebajikan) melawan Adharma (Kebatilan) saat Hari Raya Galungan, maka kebenaran itu dibentengi, yang disimbolkan dengan Hari Raya Kuningan. Hari Raya Kuningan ini merupakan merupakan rangkaian dari Hari Raya Galungan. Perayaannya berselang 10 hari setelah Hari Raya Galungan.

Ada yang menyebut kata Kuningan memiliki makna "kauningan" yang artinya tahu atau mengetahui. Ini dimaknai untuk berintrospeksi diri agar diri menjadi terus tahu dan mampu membentengi diri dari kebatilan (Adharma). Begitu juga dalam mempertahankan Dharma.

Hari Raya Kuningan dilaksanakan oleh seluruh umat Hindu di Bali dan Nusantara. Namun di beberapa pura dan merajan baik di Bali maupun di luar Bali, ada juga yang mengadakan piodalan khusus pada hari tersebut. Berikut daftarnya:

• Pura Taman Pule, Desa Mas, Ubud
• Pura Ularan, Desa Takmung, Klungkung
• Pura Bukitjati, Gulingan Kawan, Bangli
• Pura Dalem Tegehe, Pura Dalem Tahak, Pura Dalem Batuaji, Pura Dalem Tegaljaya di Batubulan, Gianyar
• Pura Maspahit di Cemenggaon, Sukawati
• Pura Dalem Desa Guwang, Sukawati
• Pura Bukitjati di Bangli
• Pura Sadha, Desa Kapal, Badung
• Pura Sakenan, Desa Serangan, Denpasar
• Pura Pasek Gaduh di Grokgak Gede, Tabanan
• Pura Dalem Sanding Tampaksiring
• Pura Dalem Tenggaling di Desa Guliang, Bangli
• Merajan Dukuh Tetek Peguyangan, Denpasar
• Pura Dalem Agung Sri Nararya Kresna Kepakisan Gelgel, Klungkung
• Pura Pekendungan Tanah Lot, Kediri, Tabanan
• Pura Penataran Siwa Buddha Kawitan Pande Beratan Griya Taman Urat Mara, Banjar Tembau, Marga, Tabanan
• Mekotekan Desa Adat Munggu, Mengwi, Badung
• Perang Jempana Pura Panti, Desa Timbrah, Paksabali, Klungkung
• Pura Dalem Purnajati Tanjung Puri Tanjung Periuk Jakarta
• Pura Agung Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur
• Pura Penataran Agung Margowening, Desa Balonggarut, Sidoarjo, Jawa Timur
• Pura Wirasatya Dharma, Yon Zipur G. Para Ujung Berung, Bandung.

Pertemuan Buda dan Wage juga disebut Buda Cemeng. Dalam salah satu lontar disebutkan bahwa pada saat Buda Wage seseorang diharapkan mengendalikan sifat-sifat nafsu. Pada saat Buda Wage, Tuhan menurunkan inti atau hakikat kehidupan ke dunia. Maka, manusia diharapkan bisa hakikat kesucian pikiran sehingga memperoleh kebijaksanaan dan kemakmuran. Sejumlah pura yang melaksanakan piodalan saat Buda Cemeng Langkir yakni:

• Pura Tanah Lot, Kecamatan Kediri
• Pura Pasek Pertukangan, Kecamatan Kediri
• Pura Luhur Batur Puncangan, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan
• Pura Bucabe, Desa Mas, Kecamatan Ubud
• Pura Puseh Desa Ganggang-Canggi-Batuan
• Pura Masceti, Desa Sanding, Kecamatan Tampasiring
• Merajan Pasek Gelgel-Silakarang
• Pura Pasek Bendesa, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi
• Pura Dalem Bangun Sakti, Banjar Basang Tamiang, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi
• Odalan Ida Ratu Sundaring Jagat di Penataran Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang
• Pura Dalem Bias Muntig, Banjar Nyuh, Desa Ped, Nusa Penida.

Dalam lontar Sundarigama disebutkan, pertemuan Anggara dan Kliwon, atau juga bisa disebut Anggara Kasih merupakan hari untuk mewujudkan cinta kasih terhadap diri sendiri, termasuk menunjukkan rasa kasih pada semua makhluk. Seseorang pada hari ini diharapkan bisa melebur segala kekotoran pikiran yang melekat dalam diri agar mampu memunculkan rasa kasih.

Di beberapa pura dan merajan keluarga, pada Anggara Kasih Medangsia justru digunakan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan menggelar sejumlah piodalan. Ini daftarnya:

• Pura Luhur Uluwatu, Bukit Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan
• Pura Taman Ayun, Kecamatan Mengwi
• Merajan Pasek Kubayan, Banjar Gambang, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi
• Pura Penataran Agung, Banjar Jukut Paku, Desa Singakerta Ubud
• Pura Gaduh, Kecamatan Blahbatuh
• Odalan Sepen Pura Puseh, Pura Desa Cemenggaon, Kecamatan Sukawati
• Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.
• Pura Geria Sakti (Dang Kahyangan), Banjar Menak, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar
• Pura Dalem Dauh, Kecamatan Ubud
• Pura Segara, Banjar Pabean, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati
• Pura Merta Sari, Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud
• Pura Andakasa, Desa Antiga, Manggis, Karangasem
• Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung
• Merajan Kawitan Arya Kubontubuh, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung
• Pura Suralaya, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung
• Pura Dalem Tugu, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung
• Pura Dalem Senapati, Desa Bebalang, Kecamatan Bangli
• Pura Pasek Tutuan, Pura Pasek Gaduh-Klating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan
• Merajan Pasek Tohjiwa, Banjar Gegelang, Desa Beraban, Tabanan
• Pura Dalem Banyuning Barat, Buleleng
• Pura Pesimpangan Griya Sakti Manuaba, Yogaloka, Lampung Selatan.

Perayaan bulan purnama dilakukan saat bulan penuh (bulat sempurna). Umat Hindu melakukan pemujaan terhadap Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Candra dan Sang Hyang Ketu sebagai dewa kecemerlangan. Perayaan Purnama digunakan oleh umat Hindu untuk memohon cahaya suci, kesempurnaan, berkah dan karunia.

Purnama Sasih Karo menunjukkan bulan purnama sudah masuk bulan kedua menurut perhitungan kalender Caka Bali. Beberapa piodalan digelar tepat saat Purnama Sasih Karo. Berikut ini daftarnya:

• Pura Gelap, Besakih
• Pura Dang Kahyangan Pengukur-ukur, Pejeng, Gianyar
• Merajan Griya Kebon, Tabanan
• Pura Candi Goro, Tianyar, Karangasem
• Pura Ulunsuwi, Banjar Senapahan, Kediri, Tabanan
• Pura Panti Pasek Gelgel, Desa Bitra, Gianyar.

Buda Kliwon Pahang atau bisa juga disebut dengan Buda Kliwon Pegatwakan merupakan rangkaian akhir dari Hari Raya Galungan. Pada Buda Kliwon Pegatwakan ini, barulah segala bentuk atribut Hari Raya Galungan dan Kuningan mulai dilepas, seperti mencabut penjor, sampian, tamiang, dan atribut lainnya.

Menurut beberapa sumber, Buda Kliwon Pahang atau Buda Kliwon Pegatwakan ini terdiri dari kata Pegat yang artinya putus dan Uwakan (uwak) yang berarti kembali. Pada Buda Kliwon Pegatwakan ini, biasanya dengan menghaturkan sesaji terlebih dahulu sebelum melepas atribut sebagai tanda puji syukur atas anugrahnya sehingga Hari Raya Galungan dan Kuningan berjalan dengan selamat. Dengan berakhirnya rangkaian Galungan, umat Hindu diharapkan bisa menerapkan nilai-nilai dharma (Kebajikan).

Pada Buda Wage Pahang, sejumlah pura yang menyelenggarakan piodalan di antaranya:

• Pura Luhur Puncak Padang Dawa, Baturiti, Tabanan
• Pura Silayukti, Padangbai, Karangasem
• Pura Aer Jeruk, Sukawati, Gianyar
• Pura Dangin Pasar Batuan, Sukawati
• Pura Penataran di Batuyang, Batubulan
• Pura Desa Lembeng Ketewel, Sukawati
• Pura Pasek Bendesa Dukuh, Kediri, Tabanan
• Pura Kawitan Dalem Sukawati, Gianyar
• Pura Kresek Banyuning, Buleleng
• Pura Puseh Bebandem, Karangasem
• Merajan Pasek Kubayan Gaji, Merajan pasek Gelgel Jeroan Abang-Songan, Kintamani
• Merajan Pasek Subrata Temega
• Merajan Pasek Gelgel Bungbungan
• Pura Sad Kahyangan Batu Medahu Swana Nusa Penida
• Pura Buda Kliwon Penatih, Denpasar
• Pura Penataran Dukuh Nagasari, Bebandem, Karangasem
• Pura Pasek Bendesa Tagtag Paguyangan
• Pura Pulasari Sibang Gede, Abiansemal
• Pura Batur Sari, Ubud
• Pura Penataran Agung Sukawati
• Pura Panti Banjar Kucupin, Ketewel, Sukawati
• Pura Panti Banjar Buluh, Guwang, Sukawati.