Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sawah
Ilustrasi sawah (IDN Times/Yuko Utami)

Intinya sih...

  • Hari baik menurut Hindu Bali 26 Desember 2025

  • Menggarap sawah dan kebun, membuat tombak penangkap ikan

  • Baik untuk pekerjaan dengan api, memuja leluhur, membuka lahan pertanian baru

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selamat pagi semuanya, semoga kabar baik dan sehat selalu ya! Ada berbagai ramalan hari baik Hindu Bali berdasarkan Kalender Bali Digital pada Jumat, 26 Desember 2025. Mengawali hari ini, ada pamacekan merupakan hari baik untuk mengerjakan sawah atau kebun, membuat tombak penangkap ikan. Namun, tidak baik melaksanakan yadnya.

Asuajeg turun adalah hari baik untuk membuat penakut (orang-orangan sawah), menanam padi, kacang-kacangan, dan sirih. Termasuk baik untuk berburu, membuat alat bunyi-bunyian, kentongan, gamelan, genta, dan lainnya. Dina carik adalah hari yang tidak baik dipakai dewasa.

Kala sor merupakan hari yang tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, dan membuat terowongan. Penasaran bagaimana dengan hari baik lainnya? Baca selengkapnya di bawah ini.

Baik untuk pekerjaan dengan api

Ilustrasi koki.(pixabay.com/waytoospicy)

Geni murub adalah hari baik untuk segala pekerjaan yang mempergunakan api seperti membakar bata mentah, genteng, dan lain-lain. Namun, tidak baik untuk membangun dan mengatapi rumah. Kajeng lulunan artinya tidak baik untuk membuat sok dan sejenisnya. 

Gni rawana jejepan merupakan hari baik untuk mulai pekerjaan yang menggunakan api seperti membakar genteng, batu bata, keramik, gerabah, dan membuat senjata tajam (pande besi). Namun, tidak baik mengatapi rumah, melaspas atau mengupacarai bangunan baru, dan bercocok tanam.

Baik untuk memuja leluhur

ilustrasi leluhur (unsplash.com/Polina Kuzovkova)

Kala buingrau adalah hari baik untuk menebang kayu, membuat bubu, dan memuja pitra atau leluhur. Namun, tidak baik untuk membangun dan mengatapi rumah. Kala jangkut merupakan hari baik untuk membuat pencar, jaring, dan senjata. Kala temah adalah hari yang tidak baik untuk dewasa ayu.

Macekan agung merupakan hari yang tidak baik untuk membuat benda-benda runcing untuk pura seperti pengawin, tumbak, senjata pengider-ider, dan lain-lain. Macekan lanang adalah hari baik untuk membuat taji, tumbak, keris, dan alat penangkap ikan. Namun, tidak baik untuk upacara yadnya.

Baik membuka lahan pertanian baru

ilustrasi pertanian (pexels.com/Tran Nam Trung)

Pepedan adalah hari baik untuk membuka lahan pertanian baru. Namun, tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. Rangda tiga merupakan hari yang tidak baik melakukan upacara pawiwahan atau perkawinan Hindu Bali. 

Salah wadi merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan lainnya. Termasuk tidak baik melaksanakan upacara Pitra Yadnya, misalnya penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti, dan lainnya. 

Taliwangke adalah hari baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki pagar, membuat tali pengikat padi/benda-benda mati. Namun, tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun dan membuat tali ternak. Naga naut adalah hari yang tidak baik untuk dewasa ayu. Pararasan: Laku Surya, Pancasuda: Tunggak Semi, Ekajalaresi: Werdi Putra, Pratiti: Tresna.

Editorial Team