Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi lahan pertanian. (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
Ilustrasi lahan pertanian. (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Rahajeng semeng semeton sareng sami, punapi gatra? (selamat pagi teman-teman semuanya, gimana kabarnya?) Semoga kabar kamu baik dan sehat selalu ya. Menyambut tanggal unik 11 November 2025, ada berbagai ramalan hari baik Hindu Bali berdasarkan Kalender Bali Digital untuk kamu. Ramalan pertama ada yang disebut dengan pepedan, yaitu baik untuk membuka lahan pertanian baru. 

Namun, pada hari pepedan juga tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. Kala temah merupakan hari yang tidak baik untuk dewasa ayu. Sehingga, kamu dapat mencari hari baik lainnya untuk melaksanakan berbagai upacara keagamaan. Penasaran gimana hari baik lainnya? Baca selengkapnya di bawah ini.

Baik membuat alat-alat menakutkan untuk di sawah

Lelakut atau orang-orangan sawah. (Pixabay.com/ignartonosbg)

Asuajeg munggah merupakan hari baik untuk membuat alat-alat yang menakutkan seperti lelakut atau orang-orangan sawah. Namun, tidak baik untuk menanam padi dan kacang-kacangan, jadi kamu dapat mencari hari baik lainnya ya.

Sementara itu, carik walangati merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan Hindu Bali atau wiwaha, atiwa-tiwa atau ngaben, dan membangun rumah.

Baik menanam umbi-umbian

ilustrasi umbi-umbian (pexels.com/wendywei)

Kala luang adalah hari baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian. Jadi, kamu dapat mulai menanam jenis tanaman tersebut hari ini ya. Ada juga hari gagak anungsang pati merupakan hari yang tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa.

Tidak baik untuk berkunjung

ilustrasi berkunjung ke desa wisata (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Kala suwung merupakan hari yang tidak baik untuk dewasa ayu, termasuk tidak baik untuk berkunjung. Salah wadi adalah hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti wiwaha atau pernikahan Hindu Bali, mapendes atau potong gigi, dan potong rambut.

Termasuk tidak baik melangsungkan upacara Pitra Yadnya, misalnya penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti, dan sebagainya. Pararasan: Aras Kembang, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Kinasihan Amerta, Pratiti: Wedana.

Editorial Team