Pembukaan Glasgow Short Film Festival 2024 (Dok.IDN Times/Ingrid Mur)
Fransiska Prihadi juga menjadi salah satu juri kompetisi internasional di GSFF tahun ini. Pihaknya berkomitmen untuk memperkenalkan film pendek Indonesia ke kancah dunia. Karya-karya ini akan membuka ruang bagi penonton global untuk melihat Indonesia di luar eksotisme dan pariwisata, melainkan sebagai lanskap yang kompleks, penuh ketegangan, dan sarat dengan dinamika perubahan.
Program pertukaran filmmaker dan program film pendek ini merupakan bagian dari komitmen Minikino dalam mendukung pertukaran budaya dan ekspresi kreatif melalui film pendek. Bali-Glasgow Short Film Exchange 2025 merupakan langkah penting dalam memperkuat hubungan antara komunitas film pendek di Indonesia dan Skotlandia, membuktikan bahwa film pendek Indonesia makin mendapat perhatian di panggung internasional.
“Sebagai programmer dan juri di GSFF mendatang, saya selalu melihat kesempatan seperti ini untuk memperkenalkan beragam perspektif dari film pendek Indonesia kepada audiens internasional," terangnya.
Berbagai kegiatan festival, seperti pemutaran film, diskusi panel, serta kesempatan networking dengan sineas dan profesional industri film dari berbagai negara akan menjadi bagian dari pengalaman Haris. Film pendek terbaru Haris juga akan menjadi bagian dari program film pendek persembahan Minikino bertajuk Indonesian Spice Route.
Tercatat ada lima film pendek dalam kurasi Minikino yang diwakili Direktur Program Fransiska Prihadi diantaranya Pelabuhan Berkabut (sutradara: Haris Yuliyanto, 2024), Blue Poetry (Muhammad Heri Fadli, 2023), Kelompok Penerbang Roh (Tunggul Banjaransari, 2023), She and Her Good Vibrations (Olivia Griselda & Sarah Cheok, 2023), dan Basri & Salma in a Never-Ending Comedy (Khozy Rizal, 2023).